Belasan ekor ayam mati mendadak itu milik Ucu Arunsang, salah satu pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bertugas di RSUD M Yunus Bengkulu.
Diceritakan Ucu, awalnya ayam itu mati sebanyak 5 ekor. Padahal pada sore harinya sempat diberikan makan dan tidak terlihat tanda-tanda ayam yang sakit, tiba-tiba pada pagi harinya sebanyak 5 ekor ayam yang keseluruhnya berjumlah 30 ekor itu, telah tergeletak di dalam kandangnya. Keesokan harinya 4 ekor ayamnya juga mati hingga berlangsung pagi kemarin. Sehingga total ayam yang mati mencapai 19 ekor.
Pada hari kedua saat mendapati ayam yang mati mendadak, Ucu Arunsang melaporkan kejadian ini pihak Puskesmas terdekat, kemudian ia diminta pihak puskesmas untuk melaporkan kejadian ini ke kelurahan Sumur Dewa, dan setelah mendapatkan surat pengantar pak lurah melaporkan ke Dinas Pertanian dan Peternakan kota Bengkulu.
\"Total ayam yang ada sebanyak 30 ekor, dan total yang mati 19 ekor dan ditambah tadi tiga ekor ayam telah dimusnahkan, dan sisanya ayam masih hidup dan masih berkeliaran, rencananya ayam-ayam itu akan dimusnahkan sendiri, \" katanya. Ucu mengakui, kesehatan keluarga dan lingkungan yang sangat penting, sehingga ia rela memusnahkan sisa ayamnya yang masih hidup. Pun begitu, jika pemerintah telah menganggarkan ganti rugi untuk pemusnahan ayam, ia sendiri tak menampik untuk mendapatkan ganti ruginya.
\'\'Kalau ada dananya, mau diganti rugi, namun jikapun tidak ada pun tak apa-apa, inikan demi kesehatan keluarga dan warga di sekitar kandangan,\" katanya.
Di sisi lain, kemarin sekitar pukul 10.00 WIB, Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Bengkulu melalui tim reaksi cepat yang dipimpin drh Henny yang juga ketua koordinator reaksi cepat Flu burung meninjau lokasi tempat terjadinya perkara. Tim meminta agar bangkai ayam untuk diamankan, dan selanjutnya dilakukan rapit tes hasilnya menunjukkan positif.
Untuk mengantisipasi penyebaran dan sesuai dengan standar operasi prosedur maka ayam dilakukan pemusnahan, sekaligus melakukan penyemprotan dienfektan di sekitar lokasi.
Dibeberkan Henny, merebaknya flu burung yang menimpa ternak Ucu dikarenakan adanya satu ayam dimutasikan dari Bengkulu Selatan, setelah satu malam menginap di kandang ternak pak ucu, paginya ayam-ayamnya mati hingga beberapa hari, dan ayam-ayam itu telah dimusnahkan. \" Dugaan itukan karena adanya ayam yang bermutasi dari selatan, dan tim telah dua kali datang ke lokasi, dan baru tadi kita lakukan rapidtes dan hasilnya positif flu burung, \" katanya. (247)