Positif Flu Burung

Sabtu 09-03-2013,10:10 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

SELEBAR, BE - Sembilan belas ekor ayam yang mati mendadak dalam 3 hari terakhir  di kawasan Jl Panti Asuhan  RT 12  RW 2 Kelurahan Sumur Dewa Kecamatan Selebar, positif flu burung.   Hal ini berdasarkan hasil tes cepat (rapid test) yang dilakukan Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Bengkulu.

Belasan ekor ayam  mati mendadak itu milik Ucu Arunsang, salah satu pegawai Negeri Sipil (PNS)  yang bertugas di RSUD M  Yunus Bengkulu.

Diceritakan Ucu,  awalnya ayam itu mati   sebanyak  5 ekor.   Padahal pada sore harinya  sempat diberikan makan dan tidak terlihat tanda-tanda ayam yang sakit, tiba-tiba pada  pagi harinya sebanyak 5 ekor ayam  yang keseluruhnya berjumlah 30 ekor itu, telah tergeletak di dalam kandangnya.  Keesokan harinya 4 ekor  ayamnya juga mati hingga berlangsung pagi kemarin.  Sehingga total  ayam yang mati mencapai 19  ekor.

Pada hari kedua saat   mendapati ayam  yang mati mendadak,  Ucu Arunsang melaporkan kejadian ini pihak  Puskesmas terdekat,  kemudian ia  diminta pihak  puskesmas untuk melaporkan  kejadian  ini ke kelurahan Sumur Dewa, dan setelah mendapatkan surat pengantar pak lurah melaporkan  ke Dinas  Pertanian dan Peternakan kota Bengkulu.

\"Total  ayam yang ada  sebanyak 30 ekor, dan total yang mati 19 ekor  dan ditambah  tadi  tiga ekor ayam telah dimusnahkan, dan  sisanya ayam  masih hidup dan masih berkeliaran, rencananya  ayam-ayam itu  akan dimusnahkan sendiri, \" katanya. Ucu mengakui, kesehatan keluarga dan lingkungan yang sangat penting, sehingga ia rela memusnahkan sisa ayamnya yang masih hidup.  Pun begitu, jika pemerintah telah menganggarkan  ganti rugi untuk pemusnahan ayam, ia sendiri tak menampik untuk  mendapatkan ganti ruginya.

\'\'Kalau ada dananya,  mau diganti rugi,  namun jikapun tidak ada pun tak apa-apa, inikan demi kesehatan keluarga dan warga di sekitar  kandangan,\" katanya.

Di sisi lain, kemarin sekitar pukul 10.00 WIB, Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Bengkulu melalui tim  reaksi cepat   yang dipimpin drh Henny yang  juga ketua koordinator  reaksi cepat Flu burung meninjau lokasi tempat terjadinya perkara.   Tim  meminta agar bangkai ayam untuk diamankan, dan selanjutnya  dilakukan rapit tes hasilnya menunjukkan positif.

Untuk mengantisipasi penyebaran dan sesuai dengan standar operasi prosedur maka ayam   dilakukan pemusnahan, sekaligus melakukan  penyemprotan dienfektan di sekitar lokasi.

Dibeberkan Henny,  merebaknya flu burung yang menimpa  ternak  Ucu dikarenakan adanya satu ayam dimutasikan dari   Bengkulu Selatan,  setelah satu malam   menginap di kandang ternak pak ucu, paginya ayam-ayamnya mati hingga beberapa hari, dan ayam-ayam itu telah dimusnahkan. \" Dugaan itukan karena adanya ayam yang bermutasi dari selatan, dan  tim telah dua kali  datang ke  lokasi, dan baru tadi kita lakukan rapidtes dan hasilnya positif flu burung, \" katanya. (247)

Tags :
Kategori :

Terkait