Stop Kekerasan Perempuan

Sabtu 09-03-2013,09:20 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE - Memperingati Hari Perempuan Sedunia yang jatuh pada tanggal 8 Maret kemarin, puluhan mahasiswa Universitas Bengkulu (Unib), menggelar aksi. Aksi kemarin dilakukan mahasiswi gabungan Kementerian Pemberdayaan Perempuan, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), UKM Kerohanian, UKM Pramuka, UKM Tari, dan UKM Panduan Suara. Aksi bertajuk International Women\'s Day, digelar sekitar pukul 08.00-11.00 WIB di lingkungan kampus Unib.

Dalam aksi ini, mereka juga menyajikan teatrikal yang menggambarkan kekerasan terhadap perempuan. Korlap aksi, Rici Wiliyanti mengatakan, aksi teatrikal hari Perempuan Sedunia ini bertujuan agar semua perempuan Indonesia bertekad dan bersatu untuk menuntut sikap yang tegas dari negara, dalam menghapuskan segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan.

\"Wanita adalah tiang negara, apabila wanitanya baik, maka baiklah negara itu, tapi wanitanya buruk, maka buruklah negara itu. Kami juga menuntut negara menghentikan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan, dan mencegah segala proses pemiskinan terhadap perempuan,\" ungkapnya.

Diungkapkan pula, kasus kekerasan terhadap wanita di Bengkulu, dalam kurun waktu 2009-2012 yang telah ditangani sebanyak 453 kasus. 71 persen atau 320 kasus adalah kekerasan yang terjadi di ranah personal atau rumah tangga, sementara 28 persen atau 125 kasus terjadi di ranah publik, dan sisanya 1 persen atau 7 kasus terjadi di ranah negara.

Kekerasan terhadap perempuan non-kekerasan seksual mencapai 46,67 persen atau 211 kasus, dan kekerasan seksual mencapai 53,33 persen atau 241 kasus. Kasus kekerasan yang terjadi meliputi pemerkosaan, pencabulan, pelecehan seksual dan lain sebagainya.

Yusup Kurniawan, Wakil Presiden BEM mengatakan, sudah saatnya wanita lebih diperhatikan lagi, karena wanita itu adalah tiang agama. (cw5)

Tags :
Kategori :

Terkait