Saat ini, menurut Rohidin, tingkat literasi masyarakat Provinsi Bengkulu masih sangat rendah. Hal ini terlihat dari banyaknya masyarakat yang masih mudah termakan informasi yang tidak jelas kebenarannya.
"Daya baca masyarakat Provinsi Bengkulu ini sudah bagus apalagi di Medsos, tapi daya cernanya masih rendah, sehingga masih suka membaca hoaks," sesal Rohidin.
Disisi lain Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu, Meri Sasdi menyampaikan rasa bahagianya dengan telah diresmikannya gedung baru untuk layanan literasi.
Dengan fasilitas terdapat ruangan khusus untuk disabilitas, atau disebut pojok disabilitas, kemudian ruang layanan anak serta cafe literasi.
"Kita berterima kasih atas berlangsungnya kegiatan hari ini dan juga bagaimana kedepannya perpustakaan menjadi pisat peradaban, pusat teknologi untuk kemajuan Bengkulu yang maju, sejahtera dan hebat sesuai dengan visi dan misi Pak Gubernur," ucap Meri.
Selain itu, dia juga menyampaikan, akan terus mengembangkan layanan daring melalui aplikasi yang saat ini telah tersedia. Agar akses literasi bisa menembus tanpa terbatas ruang dan waktu untuk seluruh masyarakat Provinsi Bengkulu.
"Kita juga akan terus kembangkan aplikasi E-Perpus agar tidak hanya menjadi tempat pinjam dan baca buku tapi juga ada informasi lainnya seperti pariwisata," tutup Meri.
Setelah itu, kegiatan dilanjutkan Talkshow peningkatan indeks literasi masyarakat untuk kesejahteraan, dengan pembicara dari Anggota Komixi X DPRD RI Dapil Bengkulu, Dewi Coryati, kemudian Deputi pengembangan bidang sumberdaya perpustakaan RI Deni Kurniadi. Ada juga dari akademisi, yaitu Agus Trianto S.PD dan terakhir pegiat literasi, Meri Susanti.
Turut juga hadir Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Edwar Samsi, yang menjadi mitra kerja Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu.(Suary).