Pada 2021 Festival Literasi dilaksanakan dengan rangkaian kegiatan, seperti lomba mewarnai dan menggambar bagi anak-anak, lomba foto, resensi buku, webinar berbasis inklusi sosial, hingga webinar internasional lintas budaya.
Pada 2022 Festival Literasi kembali terlaksana dengan rangkaian kegiatan berbeda, namun tetap memiliki tujuan sama, di antaranya lomba menulis literasi, lomba video resensi buku, hingga lomba literasi challenge.
Rangkaian kegiatan tersebut sengaja diubah dan divariasikan sehingga tak sama dengan tahun sebelumnya, agar masyarakat tak jenuh serta tetap antusias.
Dinas perpustakaan berupaya selalu berinovasi, agar tujuan yang diinginkan yakni menumbuhkan minat baca hingga pada akhirnya masyarakat memiliki budaya baca yang baik, benar-benar tercapai.
Misalnya lomba menulis literasi, khusus diperuntukkan bagi kalangan jurnalis, sedangkan lomba resensi buku ditujukan untuk kalangan masyarakat umum, dan literasi challenge ditujukan bagi para pelajar.
Penyelanggara ingin memperluas jangkauan sasaran dari kegiatan yang dilaksanakan serta lebih spesifik lagi, sehingga budaya baca bisa terwujud secara merata dan semakin optimal.
Kegiatan-kegiatan ini pun kian inovatif dengan pemanfaatan kemajuan teknologi informasi, seperti halnya berbagai platform media sosial.
Seperti Literasi Challenge yang diperuntukkan bagi kelompok pelajar, dimana mereka diwajibkan menyelesaikan empat lomba, yakni video rell Instagram, karungut, yel-yel, hingga reli foto.
Begitu pula dengan resensi buku yang mengharuskan para peserta membuat video dengan durasi maksimal selama tiga menit dan kemudian diunggah di Instagram. Peserta diminta meresensi buku yang dia pilih, hingga melaksanakan ajakan untuk gemar membaca.
Kegiatan yang inovatif seperti inilah yang saat ini kita perlukan, untuk memupuk dan menumbuhkan minat serta kegemaran membaca masyarakat.
Sarana Penunjang
Tak akan maksimal rasanya jika semangat menumbuhkan budaya baca di tengah masyarakat terus dilakukan melalui berbagai inovasi kegiatan yang kreatif, namun tanpa ditunjang sarana prasarana memadai.
Untuk itulah, secara bertahap Disperpusip Kalteng terus berbenah dengan melengkapi maupun meningkatkan berbagai sarana prasarana yang dimiliki agar masyarakat semakin nyaman, termasuk untuk berkunjung ke perpustakaan.
Salah satu yang baru saja ditingkatkan adalah ruangan perpustakaan pada Disperpusip Kalteng, kini tak lagi lusuh ataupun ketinggalan zaman.
Wajah perpustakaan kini kian modern dan juga cukup 'Instagramable' untuk para pengunjung mengabadikan momen saat berada di ruangan.
Suasana ruang perpustakaan pada Disperpusip Kalteng. (ANTARA/Muhammad Arif Hidayat)