"Karena banyak memang mahasiswa kami ini yang memiliku usaha, jadi kami minta agar DPMPTSP dapat memberikan pelayanan maksimal dengan membuka gerai di kampus ini," kata Gustini.
Selain civitas Akademika STIA, masyarakat umum pun dapat menghampiri gerai yang ada di STIA Bengkulu. Apalagi menurutnya STIA Bengkulu dan DPMPTSP provinsi Bengkulu, sudah memiliki Memorandum of Understanding (MoU) terkait perizinan.
"Untuk masyarakat umum pun bisa ikut, karena memang kita sudah MoU tahun lalu dengan DPMPTSP Provinsi untuk perizinan," pungkas Gustini.
Disisi lain, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Karmawanto menjelaskan, kegiatan ini merupakan terobosan yang ada untuk menjangkau para pengusaha muda khususnya di lingkungan kampus yang menjadi trend saat ini.
"Kegiatan goes to campus ini merupakan inovasi yang kami laksanakan dalam 2 tahun ini, tujuannya untuk generasi millenial dapat berusaha dengan memiliki kekuatan hukum," kata Karmawanto.
Ia juga menyampaikan, saat ini berbagai usaha baik usaha Mikro, Kecil dan Menengah serta baik usaha perseroan maupun persorangan wajib memiliku NIB.
Sehingga untuk mempercepat dan meningkatkan literasi dilalangan anak muda Bengkulu tentang izin usaha, program goes to campus diluncurkan oleh DPMPTSP Provinsi Bengkulu.
"Hal kecil saja jika mereka menjual cilok, bakso, ataupun pakaian-pakaian dan souvenir itu, semuanya terdaftar. Karena begini, saat ini di Indonesia semua jenis usaha baik kecil maupun besar harus memiliki NIB," sampai Karmawanto.
Sedangkan untuk bidang non perizinan, pihaknya juga membuka perizinan penelitian untuk mahasiswa tingkat akhir dan juga dosen untuk melakukan penelitian.
"bagi mahasiswa yang akan mengurus perizinan penelitian yang menjadi kewenangan Provinsi, seperti izin penelitian di dinas yang ada di Pemprov itukan harus dapat izin dari DPMPTSP Provinsi. Untuk itu kita berikan pelayanan jemput bola seperti ini, kita namakan goes to campus," sambung Karmawanto.
DPMPTSP juga akan mendampingi proses perizinan bagi usaha dan penelitian di gerai Perizinan yang dibuka dikampus STIA Bengkulu ini.
"Semua pelayanan saat ini online, jadi bisa dilakukan secara mandiri, tapi kalau masih kekurangan bisa didampingi oleh petugas kita nanti," tambah Karmawanto.
Kemudian, Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi, yang juga hadir menyampaikan, PMI Kota Bengkulu mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh STIA Bengkulu ini.
"Kami melihat kampus semakin maju, ini kerja keras ibu Ketua, tentu kami PMI Kota Bengkulu karena seluruh mahasiswa nya diminta untuk donor darah. Semoga kegiatan sosial ini menjadi ladang amal untuk seluruh civitas akademika di STIA ini," tutup Dedy.(Suary).