Bengkulu, bengkuluekspress.com - Salah satu pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Bengkulu menjadi korban perundungan oleh teman kelasnya sendiri. Perundungan yang dialami oleh siswa berinsial PU ini sudah berlangsung selama beberapa bulan terakhir dan baru diketahui oleh orang tuanya setelah dilaporkan oleh teman korban yang melihat korban PU mendapati perlakuan yang tidak pantas oleh teman sebayanya. Mengetahui hal tersebut, orang tua korban pun langsung mendatangi pihak sekolah dan mempertanyakan tindakan yang dilakukan pelaku perundungan terhadap anaknya. Kepala SMP Negeri 15 Kota Bengkulu Herman Bustami ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa pihaknya selama ini tidak mengetahui hal tersebut. Namun setelah mendapatkan informasi dari orang tua dan korban, pihak sekolah langsung memberikan tindakan berupa sanksi pada para pelaku perundungan tersebut. “Awalnya kita tidak tahu, dan kita tahu saat orang tua korban datang ke sekolah. Saat ini sudah kita selesaikan, orang tua anak-anak yang membully sudah kita panggil dan sudah buat perjanjian jika peristiwa ini kembali terjadi akan dikembalikan kepada orang tua,” kata Herman Bustami, Senin (23/5). Ia menambahkan, andai pihak sekolah lebih dulu mengetahui hal ini, maka akan diberikan pembinaan lebih dulu pada teman-teman PU. Akan tetapi alasan PU sendiri untuk tidak melaporkan kejadian ini lantaran korban merasa terancam karena kelima temannya yang melakukan perundungan melakukan pengancam terhadap korban. Sementara itu dari informasi yang diterima, PU yang masih duduk di kelas VII ini kerap mendapatkan perlakukan tidak pantas dari kelima temannya. Seperti pemalakan uang, celana dipeloroti dan terkahir pemukulan yang menyebabkan korban mengalami luka dibagian bibir. “Kita akan melakukan pengetatan pengawasan. Guru harus lebih intensif lagi mengawasi anak-anak yang ada,” sambungnya. Dinas Pendidikan Turun Tangan Sementara itu, aksi perundungan yang dilakukan oleh lima pelajar SMP N 15 Kota Bengkulu terhadap korban PU pun langsung menanggapi aksi tidak terpuji tersebut dengan mendatangi langsung sekolah. Kepala Dinas Pendidikan Kota Bengkulu, Drs Sehmi MPd, menuturkan aksi yang dilakukan para pelaku merupakan bentuk kenalan terhadap anak. Hanya saja perbuatan yang dilakukan telah berlangsung lama sehingga perbuatan itu berubah menjadi tindak kekerasan. \"Kita menilai ini kenakalan anak, namun ini terus berlangsung hingga menimbulkan perbuatan kasar terhadap korban. Ada 5 orang anak yang dianggapnya bermain tapi sudah kasar karena membuka pakaian korban ataupun melakukan kekerasan,” ucap Sehmi saat melakukan inspeksi mendadak ke SMP Negeri 15 Kota Bengkulu. Sehmi berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi khususnya didunia pendidikan. Ia juga meminta agar pihak sekolah lebih ekstra dalam mengawasi perilaku para siswa. Tidak hanya memberikan pengarahan terhadap pihak sekolah, Kadis Pendidikan Kota Bengkulu ini juga menyempatkan diri untuk menemui para pelaku perundungan. Saat pertemuan berlangsung , Sehmi memberikan pengarahan dan edukasi terhadap kelima siswa tersebut. \"Konseling oleh pihak sekolah melalui wali kelas terhadap anak intensitasnya harus dipertinggi. Misalnya kunjungan ke orang tua siswa, lebih meningkatkan perhatian terhadap siswa dan melakukan kedekatan dengan membangun kegiatan sebagai bukti pengawasan dan pengendalian. Jangan sampai anak-anak yang awalnya bermain-main dengan temannya namun berakhir dengan bullying atau kekerasan,\" sambungannya. \"Ini mencoreng sekolah ramah anak, namun akan ada satu kasus seperti ini yang terjadi dilingkungan sekolah, berat ataupun ringan. Tapi pada prinsipnya sekolah bukan sekedar menuju sekolah ramah anak, sekolah harus memproteksi anak. Karena orang tua menitipkan anak disekolah, dan anak harus dilindungi. Sehingga kita minta untuk pihak sekolah memberikan konseling melalui wali kelas terhadap anak intensitasnya harus dipertinggi,” tutup Sehmi. (TRI).
Pelajar SMP Jadi Korban Bully
Senin 23-05-2022,20:20 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :