BENGKULU, bengkuluekspress.com – Meskipun masih berusia muda, prestasi Dzakiyyah Alivia Natawani, gadis kelahiran Kepahiang 16 Juni 2004 buah hati pasangan Darmawan dan Leni Puspita Sari ini sudah memiliki banyak prestasi di bidang menulis dan lomba cerdas tangkas (LCT).
Remaja yang saat ini sedang menempuh pendidikan di STIKES Sapta Bakti Bengkulu Program Studi D-III Kebidanan ini, memulai menjadi penulis setelah membaca bermacam buku. Dzakiyah yang akrab disapa Zakia ini mengawali kegiatan menulisnya di note-book yang ia punya. Dia kerap menuliskan hal-hal kesehariannya.
Ketika duduk di bangku MTs dia mulai menulis kata-kata hingga puisi. Seperti kata pepatah yang mengatakan bahwa pisau yang tumpul lama-lama akan tajam juga, seperti itulah yang terjadi pada Dzakiyyah. Memasuki dunia putih abu-abu, kemampuan literasinya semakin meningkat. Ia mulai mencoba membuat cerita Yang lebih kompleks lagi, seperti Cerpen, Cermin, Esai, hingga Karya Tulis Ilmiah.
Perempuan yang memiliki hobi membaca sekaligus menulis ini memang tidak mahir secara lisan depan publik, namun ia lebih berminat menuangkan karyanya melalui tulisan.
“Iya, karena menurutku menulis dan membaca itu merupakan hal penting yang harus menjadi good hobbies bagi anak muda, karena banyak banget manfaat yang bakal kita dapat dari dua kegiatan tadi, karena disatu titik waktu itu aku tersadar oleh kata-kata yang pernah aku baca dari seorang penulis Indonesia-Pramoedya Ananta Toer. Beliau berkata, Kalau kamu ingin mengelilingi dunia maka membacalah, tapi jikalau kamu ingin dikenal oleh dunia maka menulislah,” ujar Dzakiyyah.
Beberapa karyanya pernah beberapa kali diterbitkan di Antologi Buku. Diantaranya, _Karena kau adalah koma dan surat untuk diriku di masa depan oleh SIP Publishing, Momentum Tabut Kudelete Kau dengan Bismillah-Oleh Laditri Karya, Kolaborasi Cermin se-Bengkulu_ dan masih ada lagi.
Selain berkarya dalam bidang cerita fiksi, Dzakiyyah juga pernah beberapa kali memenangkan lomba Essai, menjadi finalis karya tulis Ilmiah dalam forum Biologi fair yang diadakan oleh Universitas Bengkulu. Saat itu ia bersama rekannya Roza Evalia dan Salsabila Aziz meneliti “Pemanfaatan ekstrak Daun Jambu Biji _(Psidium Guajava L)_ sebagai alternatif Alami untuk pembuatan tinta spidol” hingga menjadi pemenang lomba menulis surat/testimoni untuk Pemerintah Provinsi Bengkulu yang waktu itu diadakan oleh Bengkulu Ekspress.
Sebelum berada di titik itu Dzakiyyah juga pernah mengalami pasang surut. Karyanya pernah berpuluh-puluh kali ditolak oleh media hingga penerbit. Ia Sempat mengalami stuck hingga hampir putus asa.
Namun, waktu itu ia disadarkan oleh Allah melalui seseorang bahwa manusia butuh berproses, butuh kecewa, butuh gagal untuk bisa kembali bangkit dan berbenah diri, karena sebuah mutiara tidak akan terbentuk tanpa dibentur, dan dibentur.
“Iya, dulu Aku juga pernah mengalami stuck seperti yang dialami penulis-penulis lain, tapi kemudian Allah menegurku untuk bangkit kembali melalui seseorang,” ujar Dzakiyyah.
Walaupun aktif dalam bidang literasi, tak Serta merta membuatnya menjauh dari jurusan IPA SMA yang ia pilih. Ia juga pernah menjuarai LCT (lomba cerdas tangkas) Biologi yang diadakan oleh Biologi Fair UNIB pada tahun 2019 dan sering menjadi delegasi terpilih olimpiade Biologi SMA.
Dalam bidang agama Dzakiyyah juga tak mau kalah, Ia pernah menjadi juara 1 olimpiade bahasa Arab untuk tingkat MAN/MAS Se-Provinsi Bengkulu, juara LCTI (lomba cerdas tangkas Islam), hingga delegasi terpilih MTQ Bidang Fahmil Qur’an yang diadakan oleh Kemenag.
Bercita-cita masuk surga dan mengelilingi dunia Dzakiyyah memiliki motto, berbuat baiklah seakan-akan kamu mati esok hari dan jangan berhenti bermimpi seakan-akan kamu hidup 1000 tahun lagi.
Ia juga berpesan untuk anak muda zaman sekarang agar jangan mudah insecure dengan apa-apa Yang terlihat oleh mata disosial media dan juga jangan ragu untuk memposting hal baik Yang dapat memberikan motivasi bagi orang lain.
“Menjadi seorang manusia itu berarti kita harus menjadi sebaik-baik diri yang bisa bermanfaat untuk sekitar. Jangan ragu untuk memposting hal baik yang pernah kita capai, karena kita tidak tahu kita akan memotivasi siapa dan akan termotivasi oleh siapa. Siapa tahu kan dari hal yang kita posting itu bisa membuat orang jadi lebih baik lagi, mungkin disitu amal jariyah yang Kita punya nanti,” pungkas Dzakiyyah.(MUSTIKA/MG11)