Ternyata siswa yang dianiaya ini tak terima dengan aksi sang Kepsek. Mereka pun menceritakan kejadian itu pada keluarganya. Akhirnya masalah ini pun bergulir ke ranah hukum. Siswa yang dianiaya melapor ke Polsek Teluk Segara.
Begitu menerima laporan, Anggota piket Polsek Teluk Segara langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) SDN 65 yang beralamat di Kelurahan Tanjung Agung. Disekolah Tim Buser meminta keterangan para siswa untuk mendapatkan kebenaran mengenai penganiayaan itu. Setelah mendapatkan keterangan tambahan dari siswa yang dianiaya, Tim Buser langsung mengamankan Ju ke Mapolsek Teluk Segara.
Ketika dikonfirmasi melalui Kapolres Bengkulu AKBP H Joko Suprayitno SST MK melalui Kapolsek Teluk Segara Kompol Hari Kurniawan SIK membenarkan telah mengamankan Guru SDN 65 tersebut. Atas dugaan telah menganiaya anak didiknya. \"Didalam dunia pendidikan tidak dibenarkan melakukan tindak kekerasan,\" jelas Kapolsek.
Pantauan BE hingga kemarin sore, Guru tersebut harus merasakan dinginnya ruang tahanan Polsek. Ia masih mendekam didalam sel tahanan Polsek Teluk Segara, untuk menjalani rangkaian pemeriksaan secara intensif. Hinga tadi malam Sang guru masih mendekam dan menginap di sel tahanan Mapolsek Teluk Segara. Polisi juga telah menghubungi pihak keluarga Kepsek tersebut, di Perumahan Komplek Sekolah Kelurahan Tanjung Agung.
Kepada penyidik kepolisian, Juhirin (Kepsek) mengatakan ia emosi saat menampar puluhan anak didinya itu. Guru inikesal karena siswa kelas 4 tersebut. Karena tak mau disuruh bersih-bersih. Akibanya pelaku lepas kendali, lalu menampar anak didiknya itu satu persatu.(cw4)