BENGKULU, bengkuluekspress.com - Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Provinsi Bengkulu Jonaidi, SP cukup prihatin menyikapi pembangunan Provinsi Bengkulu di tahun 2022 mendatang. Hal itu, lantaran pengurangan anggaran cukup drastis karena kebijakan pusat atas pengurangan Dana Alokasi Umum (DAU) dan Peraturan Menteri Keuangan (Permenkeu) tentang penarikan kembali anggaran dana untuk penanganan Covid 19. \"Diketahui pendapatan Provinsi Bengkulu untuk tahun depan berkurang drastis dari asumsi sekarang. Untuk asumsi APBD tahun depan berkurang hampir Rp. 200 miliar dari Rp. 3 triliun menjadi Rp. 2,8 triliun,\" kata Jonaidi Kamis (28/10). Menurutnya, akan kesulitan sekali memporsikan anggaran. Terlebih standar belanja rutin pegawai tidak terjadi pengurangan sama sekali. Dengan pengurangan anggaran yang cukup drastis itu, akan berdampak pada Kebijakan Umum Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA PPAS) RAPBD tahun 2022 yang sebelumnya sudah sempat di bahas, mau tidak mau akan berubah kembali. \"Untuk perubahan tersebut lag-lagi akan terjadi pada pos anggaran belanja pembangunan. Dapat dipastikan dengan anggaran yang minim itu, kita pesimis dapat maksimal untuk merealisasikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang baru nanti,\" sesalnya. Belum lagi, sambungnya realisasi belanja pembangunan yang hampir terjadi setiap tahun anggaran selalu cendrung terlambat. Pihaknya meminta agar Gubernur dan Wakil Gubernur (Wagub) mengevaluasi kinerja jajarannya dan tidak sekedar ucapan saja karena, waktu pembahasan RAPBD Provinsi tahun depan jelang disahkan pada akhir November nanti. Ia menamabahkan, dari Rp. 2,8 triliun proyeksinya sebesar Rp. 1,4 triliun habis untuk belanja pegawai. Sementara disisi lain Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga mengalami pengurangan.(HBN)
APBD Berkurang Minim Pembangunan
Kamis 28-10-2021,17:34 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :