Bedah Rumah Terbengkalai

Senin 04-03-2013,12:30 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE - Program Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) berupa  Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau bedah rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), telah direalisasikan Pemerintah Kota Bengkulu.  Bantuan tahap pertama telah dibagikan kepada 1.372 Kepala Keluarga (KK) sebesar Rp 3 juta pada Desember 2012 lalu.Namun untuk tahap kedua, dengan jumlah yang sama, hingga saat ini tak kunjung diberikan.

\"Memang persyaratannya habiskan dahulu bantuan tahap pertama baru dicairkan  bantuan tahap kedua, namun kenyataannya bantuan Rp 3 juta tahap pertama itu sudah habis pada akhir Desember lalu, tapi tahap kedua tak kunjung cair,\" aku salah seorang penerima bantuan BSPS Kelurahan Panorama, Saridin (58), kemarin.

Saridin mengaku kecewa, karena sebelumnya telah dijelaskan oleh Tim Pendamping Masyarakat (TPM) yang bertugas mengawasi penggunaannya tersebut, bahwa jika bantuan tahap pertama telah habis dan benar-benar digunakan untuk membangun rumah, maka Pemkot pun akan mencairkan bantuan tahap kedua.  Dengan adanya keterlambatan pencairan bantuan tersebut, ia mengaku pembangunan rumahnya menjadi terbengkalai. Karena tidak memiliki uang pribadi untuk menyelesaikan. \"Ya terbengkalai, karena tidak memiliki uang lain untuk menyelesaikan pembangunannya,\" ujarnya.

Ia mengungkapkan sesuai dengan arahan TPM, bahwa uang tersebut jumlahnya hanya Rp 6 juta maka dianjurkan membangun bagian rumah yang selesai dengan anggaran Rp 6 juta. Dan ia pun memutuskan untuk membuat dapur, karena selama ini dapurnya masih terbuat dari tanah berdindingkan terpal.

\"Apapun saran atau masukan dari TPM sudah saya ikuti, tapi dananya tak kunjung cair sehingga kondisi dapur saya belum bisa digunakan untuk memasak,\" sampainya.

Senada juga disampaikan warga Panorama lainnya, Lubis (50). Ia mengaku uang Rp 3 juta yang diberikan tahap pertama hanya cukup untuk membeli semen, kayu, seng dan beberapa bahan lainnya. Sedangkan untuk upah tukang  belum ada sama sekali, sehingga pengerjaan perbaikan rumahnya pun tidak bisa dimulai.

\"Ya uang yang diberikan tahap pertama itu hanya cukup untuk membeli alat bangunan, sedangkan rencana kami tahap kedua untuk upah tukang, namun hingga saat ini uangnya belum juga dicairkan,\" ungkapnya.

Untuk itu, ia meminta Pemkot untuk segera mencairkan bantuan tahap kedua tersebut, karena dikhawatirkan alat bangunan yang telah dibeli akan rusak jika dibiarkan terlalu lama. \"Kami sangat mengharapkan bantuan bisa dicairkan, sehingga perbaikan rumah kami bisa dikerjakan,\" pintanya.

Dikonfirmasi, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bengkulu, Dr Fitriani Badar AP MSi enggan berkomentar mengenai hal tersebut.  \"Silahkan hubungi Bagian Humas saja ya,\" elaknya. (400)

Tags :
Kategori :

Terkait