PINO, bengkuluekspress.com - Petani sawah di Desa Ganjuh, Pino saat ini mengeluhkan kondisi irigasi di ataran sawah mereka. Pasalnya saat ini kembali rusak. Sehingga warga kesulitan untuk menggarap lahan sawah mereka. Padahal sawah di ataran tersebut luasnya ada sekitar 500 hektar.
\"Irigasi di ataran ganjuh rusak lagi, saat ini sawah kami kekeringan,\" keluh Yusuf, salah satu petani setempat.
Dikatakan Yusuf, irigasi rusak tersebut lantaran dihantam banjir beberapa waktu lalu. Sehingga saluran irigasi utama rusak atau patah. Dengan begitu, air irigasi yang bersumber dari sungai Air Ndelengau tersebut tidak bisa masuk lagi ke saluran irigasi. Dengan begitu, sawah petani tidak mendapatkan sumber air irigasi lagi.
\"Kalau irigasi belum diperbaiki, maka sawah juga belum bisa digarap,\" ujarnya.
Dijelaskan Yusuf, sawah tersebut merupakan sumber penghasilan pangan warga setempat. Sebab selain usaha perkebunan, mereka juga menggarap lahan sawah. Sehingga sawah ataran Ganjuh tersebut juga merupakan salah satu lumbung beras di BS. Dengan begitu, jika sawah tidak bisa digarap, maka warga setempat terancam kekurangan bahan makanan.
\"Kalau tidak bisa digarap, tentu kami tidak bisa menghasilkan beras,\" imbuhnya.
Oleh karena itu, Yusuf berharap Pemda BS dapat segera memperbaiki irigasi tersebut. Yusuf mengaku para petani setempat sudah sering bergotong - rotong memperbaiki saluran irigasi tersebut. Hanya saja mereka menggunakan peralatan seadanya. Sehingga ketika banjir datang, saluran irigasi kembali rusak.
\"Kami sangat berharap Pemda BS bisa memperbaiki irigasi di desa kami tersebut,\" harap Yusuf. (369)