KEPAHIANG bengkuluekspress.com- Standar Operasional Prosedur (SOP) penanganan pasien Covid-19 IGD RSUD Kepahiang mesti dibenahi. Karena SOP penanganan pasien Covid-19 yang masuk RSUD Kepahiang diduga serupa dengan jalur pasien umum. Sehingga berisiko tinggi penularan virus berbahaya itu kepada petugas medis serta keluarga pasien lainnya. Indikasi adanya kesalahan prosedur dalam menangani pasien Covid-19 diungkap anggota DPRD Kabupaten Kepahiang Eko Guntoro. Sebab beberapa hari terakhir anggota Komisi 3 DPRD Kepahiang ini mendapatkan banyak laporan dari masyarakat bahkan petugas medis yang merasa khawatir bisa tertular covid-19 di IGD RSUD. \"Saya menerima banyak laporan, bahkan petugas medis sendiri merasa khawatir, sebab informasi penangan pasien Covid-19 yang masuk RSUD itu. Masuknya di IGD sama dengan pasien lainnya juga ditangani di IGD. Ini yang saya pertanyakan SOPnya seperti apa, kena jalurnya sama,\" ujar Eko Guntoro.
Lebih mirisnya lagi, petugas medis yang menerima pasien covid-19 dengan pasien noncovid-19 ialah orang yang sama. Hingga saat berisiko jadi perantara penyebaran covid-19. \"Karena rumah sakit tidak bisa menolak pasien, maka harus ada SOP khusus untuk menerima pasien Covid-19, misalnya jalurnya dibuat terpisah dengan pasien lainnya,\" ungkapnya.
Sebenarnya Satgas Pengendalian Covid-19 Kabupaten Kepahiang sudah menderikan tenda darurat didepan RSUD Kepahiang, dengan kapasisten 16 tempat tidur. Tenda itu dibangun untuk dapat menampung pasien covid-19, tentunya tenda darurat milik BPBD Kepahiang itu bisa digunakan untuk menampung pasien Covid-19. Tetapi pengamatan dilapangan, tenda-tenda itu belum terisi pasien covid-19. Padahal ada 35 pasien covid-19 yang menjalani perawatan di RSUD Kepahiang. Mestinya petugas bisa membuat jalur khusus bagi penderita covid-19 saat masuk rumah sakit yaitu ditangani dalam tenda darurat. (320)