Bengkulu, Jamkesnews – Dengan semakin meningkatnya biaya yang harus dikeluarkan oleh masyarakat dalam memperoleh akses pelayanan kesehatan saat ini, Program JKN-KIS yang dikelola oleh BPJS Kesehatan selama lebih dari delapan tahun ini terbukti telah menjadi solusi dalam memperoleh jaminan kesehatan, segala jenis penyakit mulai dari penyakit ringan sampai penyakit yang berbiaya besar seperti cuci darah, operasi jantung dapat di cover dalam Program JKN-KIS ini.
Dalam rentang waktu cukup lama tersebut sudah banyak masyarakat Indonesia yang telah merasakan manfaat kesehatan dengan hadirnya Program JKN-KIS dan terbukti pelayanan kesehatan mudah di akses dengan cukup menggunakan kartu JKN-KIS.
Dewita Fitriani (31) merupakan salah satu peserta JKN-KIS segmen PPU (Pekerja Penerima Upah) PNS Kabupaten Seluma yang telah merasakan sendiri manfaat dari Program JKN-KIS ini, beliau mengatakatakan bahwa berobat menggunakan kartu JKN-KIS tidaklah ribet ataupun susah (25/6).
”Penggunaan kartu JKN-KIS sangatlah mudah dan membantu semua kalangan, saya pribadi sebagai seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) merasa sangat terbantu dengan program pemerintah (JKN-KIS) melalui BPJS Kesehatan, mulai dari pelayanan pada fasilitas kesehatan tingkat pertama maupun lanjutan, ketersediaan obat memadai serta tidak ada perbedaan pelayanan dengan pasien umum atau bayar sendiri, dengan adanya JKN-KIS ini saya tidak perlu banyak menabung untuk persalinan nanti, dan Alhamdulillah hampir setiap fasilitas kesehatan di sini sudah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, sehingga tidak perlu antre panjang untuk mendapatkan pelayanan,” ujar Dewita.
Dewita pun menambahkan untuk segmen peserta mandiri atau PBPU pun perlakuannya sama dan tidak susah ketika hendak membayar iurannya.
”Untuk peserta mandiri pun seperti halnya mertua saya tidaklah susah dalam pmbayaran iuran, karena disamping ada program autodebet, tempat pembayaran iuran relatif mudah di jangkau bisa di Indomaret, Alfamart, kantor pos, ATM dan sebagainya, jadi pembayarannya bisa dengan mudah,” ungkap Dewita.
Dewita mengajak kepada semua masyarakat yang belum mempunyai kartu JKN-KIS untuk segera mendaftarkan diri bersama keluarga sebelum jatuh sakit.
”Jika kita tidak ikut Program JKN-KIS, kebetulan ada tetangga yang belum masuk Program JKN-KIS, mereka sangat mengeluh mengenai besaran biaya karena mereka harus bayar mulai dari biaya konsultasi/pemberian informasi sampai obat,” kata Dewita.
Dewita berharap agar Program JKN-KIS ini tetap ada dan terus meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat.
”Apapun itu namanya nanti program sosial seperti ini jangan sampai di tiadakan, dan pemerintah lebih konsen untuk mempertahankan kualitas BPJS Kesehatan melaui Program JKN-KIS, sehingga seluruh masyarakat Indonesia bisa menjadi peserta JKN-KIS,” tutup Dewita. (RW/dw)