Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebong, Fackrurrozi SSos MSi mengatakan bahwa dari pantauan pihaknya setelah langsung turun ke lokasi musibah, setidaknya ada 7 titik tanah longsor dan banjir yang terjadi yaitu di Desa Suka Sari 1 titik, Kota Donok 3 titik dan Kelurahan Tes 1 titik untuk longsor serta 2 titik akibat tersumbatnya aliran drainase sehingga mengakibatkan banjir di Desa Suka Sari.
“Titik longsor dan aliran drainase telah dibersihkan oleh TNI-Polri bersama warga dan kita turunkan 1 unit alat berat,” sampainya, Kamis (22/4).
Mengingat kondisi cuaca belum menentu, karena bisa saja hujan kembali turun dan banjir serta tanah longsor kembali terjadi. Pihaknya memutuskan untuk 1 unit alat berat akan di siagakan di lokasi titik longsor, sehingga jika kembali terjadi longsor bisa langsung melakukan pembersihan.
“Pagi kita bersihkan, ketika mau pulang longsor kembali terjadi sehingga kita harus kembali lagi ke lokasi,” ucapnya. Sementara itu, untuk titik banjir yang terjadi diakibatkan karena saluran irigasi yang berada di kawasan rumah warga tertutup oleh material sampah. Sehingga ketika turun hujan, mengakibatkan air keluar jalur dan menuju perumahan warga.
“Aliran drainase juga telah dibersihkan secara gotong royong oleh pihak TNI-Polri, Kecamatan dan warga desa setempat,” jelasnya.
Masih adanya potensi hujan dengan intensitas tinggi, dirinya menghimbau kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Lebong untuk bisa selalu waspada dan siaga, segera menjauh terlebih dahulu jika berada di kawasan rawan banjir, tanah longsor serta yang lainnya. Selain itu, bisa ada terjadi bencana bisa segera malapor sehingga bisa cepat ditanggulangi.
\"Tetap waspada dengan kondisi cuaca ekstrik saat ini,\" imbaunya.
Sementara itu, Penjabat sementara (Pjs) Kepala Desa Kota Donok, Eti Izriati menyampaikan bahwa Desa Kota Donok sendiri merupakan daerah kawasan rawan banjir dan tanah longsor, dimana akibat terjadinya peristiwa ini selain luapan air ditambah material longsir masuk ke rumah warga, juga mengakibatkan terancamnya sawah warga panen.
“Selain rumah warga, persawahan juga terkena material banjir dan tanah longsor,” ucapnya.
Karena khawatir terjadi banjir dan tanah longsor susulan, sebagian warga terutama yang berada di zona merah bahaya bencana, sementara waktu mengungsi ke rumah kerabat atau keluarganya yang tidak masuk zona merah atau zona berbahaya. “Sementara kita dibantu TNI dan Polri serta dari pemerintahan, akan berjaga-jaga,” tuturnya. (614)