Tapak Paderi Bakal Jadi Pelabuhan Nelayan

Kamis 11-02-2021,12:05 WIB
Reporter : Iyud Mursito
Editor : Iyud Mursito

BENGKULU, BE - Kolam Tapak Paderi Bengkulu akan dijadikan pelabuhan khusus nelayan. Gagasan itu disampaikan Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Bengkulu, Letkol Laut (P) Yudi Ardian kepada Gubernur Bengkulu, Dr H Rohidin Mersyah dalam pertemuan tertutup di Gedung Daerah Balai Raya Semarak Bengkulu, kemarin. Menurut Danlanal, kawasan Bom Baru Tapak Paderi itu dulunya menjadi pelabuhan cukup terkenal. Karena terjadi pendangkalan, membuat kapal para nelayan tidak lagi bisa bersandar. \"Kami melihat di situ ada pelabuhan dulu disebut Bom Baru, sekarang Tapak Paderi. Kami sudah pelajari bahwa dari tahun 17 sekian menjadi pelabuhan yang cukup terkenal pada masanya,\" terang Danlanal. Namun sayangnya, saat ini kawasan tersebut telah dilakukan revitalisasi dan adanya pembangunan. Sehingga membuat kawasan pelabuhan itu menjadi pendangkalan. \"Justru menjadi sedimentasi dan pendangkalan yang luar biasa. Sehingga para nelayan di sana tidak bisa berlindung dari cuaca ekstrem,\" ungkapnya. Atas usulan itu, Danlanal mengajak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu untuk bersinergi melakukan pemberdayaan potensi yang ada. Tentunya diawali dengan melakukan normalisasi kanal, saluran dan pengerukan di kawasan kolam Tapak Paderi. \"Sehingga para nelayan bisa berlindung dan kita bisa menggunakan kembali tempat di sana,\" tutur Yudi. Tidak hanya itu, Danlanal dan Gubernur juga membahas rencana strategis TNI AL di Bengkulu. Seperti pembangunan pangkalan udara AL dan peningkatan dermaga AL di Pelabuhan Pulau Baai. Sebab, program itu juga sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Provinsi Bengkulu. \"Kalau anggarannya saya belum bisa jawablah, itu kan terkait kebijakan. Kita sedang mengusahakan, bentuknya sinergitas. Jadi tentunya kita akan berusaha mengusahakan mencari bagaimana penganggaran yang terbaik yang bisa dilaksanakan,\" tegasnya. Danlanal juga mengaku belum bisa dipastikan kapan rencana itu bisa direalisasi. Sebab, semua itu butuh proses yang harus dilalui oleh masing-masing pihak. Baik Lanal Bengkulu, PT Pelindo Bengkulu maupun Pemprov Bengkulu. \"Saya belum bisa mastikan. Karena banyak hal dan banyak institusi. Kita memakai pelabuhannya Pelindo, kemudian masih bersinergi dengan Pemprov dan tentunya saya sebagai TNI masih berhubungan dengan pusat,\" ungkap Yudi. Sementara itu, Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah mengatakan, usulan Dalanal Bengkulu untuk merevitalisasi kembali kawasan Tapak Paderi menjadi pelabuhaan khusus nelayan bisa saja dilakukan. Nantinya, program itu bisa dimasukkan dalam karya bakti TNI AL. \"Sangat dimungkinkan, bisa dalam bentuk karya bakti TNI AL. Silahkan sampaikan dengan kita (pemprov),\" terang Rohidin. Begitupun usulan untuk memperluas pangkalan kapal AL di Pelabuhaan Pulau Baai Bengkulu juga bisa diusulkan rancangannya. Karena selama ini TNI AL selalu kesulitan ketika ada kapal ukuran besar untuk bersadar di pangkalan Pelabuhan Pulau Baai. \"Usulannya berapa, bisa disampaikan tahun ini. Karena Rencana Induk Pelabuhan (RIP) Pulau Baai itu akan dilakukan akhir 2021. Maka segera usulkan,\" tuturnya. Untuk pangkalan udara TNI AL di Bandara Fatmawati Bengkulu, juga harus segara dilakukan usulan dalam bentuk rancangan. Sehingga bisa dilakukan RIP untuk Bandara Fatmawati Bengkulu. \"Karena TNI AL minta 6 hektare untuk lapangan udara. Jadi nanti bisa masuk dalam review Bandara Fatmawati,\" tutup Rohidin. (151)

Tags :
Kategori :

Terkait