BENGKULU, BE - Jika anda tidak mampu untuk ikut kursus dan Ingin mendapat ijazah SD, SMP, dan SMA di Kota Bengkulu, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Ilmu Bunda akan memenuhi keinginan anda.
Lembaga ini menyediakan pendaftaran secara gratis setiap tahunnya bagi anak yang kurang mampu. Lembaga PKBM Ilmu Bunda didirikan di Jln Betungan, Kota Bengkulu sejak tahun 2011 lalu. Di tahun 2012 PKBM Ilmu Bunda menjalin kerjasama dengan kementerian pendidikan dan kebudayaan, hal ini membuat lembaga PKBM Ilmu Bunda dapat membantu anak yang kurang mampu bahkan dapat membuka pendaftaran secara gratis.
\"Kami menyediakan berbagai program salah satunya program keaksaraan (bagi yang ingin mendapat ijazah SD,SMP,dan SMA), program keasrahan usaha mandiri (bagi orang yang ingin belajar menulis dan membaca) dan program kursus seperti bahasa Inggris, komputer, dan tataboga,\" ujar Ketua PKBM Ilmu bunda, Emanasiha SPd, Rabu (10/2).
Ada berbagai fasilitas untuk murid yang belajar di PKBM Ilmu Bunda salah satunya perpustakaan dan komputer untuk yang mengikuti program keaksaraan. Kemudian 50 komputer yang mengikuti program kursus komputer, berbagai model bagi yang mengikuti program bahasa Inggris, dan alat memasak bagi yang mengikuti program tata boga.
Tenaga pendidik PKBM Ilmu Bunda ini berjumlah 25 orang masing-masing mereka lulus dari universitas di Bengkulu, lembaga ini juga dibantu dengan lembaga lain ynag ada di Bengkulu seperti Corolado Crouse dan Dinas Pendidikan Kota Bengkulu
\"PKBM Ilmu Bunda dibuka saat mulai tahun ajaran baru, bagi yang ngin mendaftar bisa datang langsung ke PKBM ilmu Bunda atau melalu media sosial seperti Facebook PKBM ILMU BUNDA,\" katanya.
Syarat-syarat untuk program kesetaraan hanyak membawa ijazah terakhir, kartu keluarga, dan akte kelahiran. Untuk program kursus hanya mengisi brosur yang diberikan dari lembaga.
Mereka yang telah lulus dari PKBM Ilmu Bunda akan mendapatkan Sertifikat. Untu program kesetaraan mereka akan diarahkan lagi seperti di mengikuti tingkat SD maka di akan diarahkan ke tingkat SMP dan SMA. \"Untuk program lain mereka hanya diharuskan untu mandiri.\" katanya. (MG.7)