LEBONG, bengkuluekspress.com– Untuk meyakinkan bahwa vaksin sinovac aman, unsur pimpinan dari Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kabupaten Lebong siap divaksin Covid-19 jenis Sinovac. Bahkan Bupati Lebong, Dr H Rosjonsyah SIP MSi orang yang pertama akan divaksin. Pelaksanaannya dijadwalkan hari ini Rabu (03/02) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lebong dan diikuti oleh 13 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang ada di Kabupaten Lebong. Wakil Ketua (Waka) II tim Satgas Percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Lebong, AKBP Ichsan Nur SIk mengatakan, sesuai instruksi pemerintah pusat, bahwa seluruh unsur pimpinan yang ada di FKPD Kabupaten Lebong akan datang semuanya ke RSUD Lebong untuk divaksin. “Termasuk bapak Bupati nanti akan kita sampaikan,” sampainya, Selasa (02/02).
Ditegaskan Waka II, sebelum unsur pimpinan FKPD serta para tenaga kesehatan divaksin, nantinya akan menjalani skrining terlebih dahulu. Detidaknya ada 5 tahap yang harus diikuti. “Yang sudah terdata masuk aplikasi, ada 9 FKPD untuk melakukan kick off,” tuturnya.
Ia menambahkan, unsur pimpinan FKPD untuk diberikan suntikan vaksin Sinovac bertujuan memberikan jaminan dan kepastian kepada masyarakat Lebong bahwa vaksin Sinovac aman bagi tubuh. Sehingga nantinya masyarakat ketika dijadwalkan akan diberikan vaksin bisa mengikutinya. “Kami unsur pimpinan yang akan terlebih dahulu untuk diberikan vaksin,” tegasnya.
Sementara itu, menyikapi adanya tenaga kesehatan yang menolok untuk divaksin, ia menegaskan, bahwa tidak ada yang menolak, kecuali dari hasil skrining tenaga kesehatan nantinya menyatakan mereka tidak boleh. “Kalo tidak, maka tenaga kesehatan wajib divaksin,” tuturnya. Terpisah, Kepala Dinas (Kadinkes) Kabupaten Lebong, Rachman SKM MSi mengatakan, untuk vaksin sudah diambil dari gudang penyimpanan dan didistribusikan ke RSUD dan seluruh Puskesmas yang ada di Kabupaten Lebong. “Vaksin didistribuskian sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan untuk pelaksanaan vaksinasi tahap pertama ini,” ujarnya.
Ia menegaskan, sesuai instruksi pemerintah pusat bahwa untuk pihak yang pertama merupakan seluruh tenaga kesehatan. Selanjutnya TNI-Polri, pelayanan publik, pendidik dan terakhir masyarakat. “Oleh karena itulah, untuk pendistribusian vaksin sendiri diberikan secara bertahap,” tutupnya.(614)