\"Sebenarnya tidak pantas lagi warga kota hidup dalam kemiskinan, namun data dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyebutkan bahwa sampai saat ini angka kemiskinan di Kota Bengkulu mencapai 74 ribu jiwa,\" kata Helmi. Untuk mengentaskan kemiskinan tersebut, sejauh ini Pemerintah Kota Bengkulu telah menyiapkan langkah-langkah strategis. Salah satunya dengan cara menggandeng pihak swasta dan perbankan.
\"Untuk meningkatkan perekonomian tentu butuh keahlian atau skill. Nah untuk mendapatkan skill tersebut, Pemda Kota bekerja sama dengan pihak swasta agar memberikan keterampilan berupa pelatihan kepada masyarakat yang tidak mampu secara gratis, misalnya memberikan pelatihan praktik menjahit atau pelatihan-pelatihan lainnya,\" terangnya.
Sementara mengenai modal usaha, Helmi memastikan bahwa Pemkot akan mengucurkan dana sebesar Rp 1 miliar per kelurahan. Meskipun tahun pertama ini ia APBD Kota hanya mampu menyediakan Rp 19 miliar, namun ia dan wakilnya akan berjuang keras untuk mendapatkan bantuan dana dari pemerintah provinsi dan pusat.
\"Bantuan modal Rp 1 milair per kelurahan itu memang bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan dengan cara membuka lapangan kerja. Dan saya juga sudah bertemu langsung dengan presiden dan Menteri Keuangan, mudah-mudahan Kota Bengkulu akan mendapatkan kucuran dana dari pusat sehingga masyarakat Kota Bengkulu bisa keluar dari kemiskinan yang membelenggunya selama ini,\" urainya.
Selain mengharapkan bantuan dari pemeirntah dan dan pihak swasta, ia juga mengimbau kepada masyarakat Kota Bengkulu terutama yang hidup dalam kecukupan agar bisa memberikan bantuan kepada masyarakat yang tidak mampu di sekelilingnya. \"Jangan dilihat suku, agama atau keturunannya, jika dia orang Bengkulu dan membutuhkan bantuan, maka kita semua teruma yang mampu wajib memberikan bantuan,\" ujarnya.(400)