BENGKULU, BE - Ujian semester sekolah telah usai. Saat ini sekolah tengah memproses memasukkan nilai- ujian semester pada rapot siswa. Untuk pembagian rapot dibolehkan dilakukan dengan cara tatap muka atau dalam jaringan (daring), Keputusannya diserahkan ke sekolah masing-masing mau menggunakan metode yang mana. \"Untuk pembagian rapot sistematikanya ada pada setiap sekolah, karena mereka yang mengetahui persis kondisi di sekolah. Jadi kami menyerahkan kepada sekolah untuk menentukan metode pembagian rapot tersebut, boleh tatap muka juga boleh daring,\" ungkap Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu Drs Eri Yulian Hidayat MPd melalui Kepala Bidang pembinaan SMA Zahirman Aidi MTPd. Format penilaianya diserahkan pada manajemen sekolah. Disdik hanya mengimbau pada sekolah penilaian proses pembelajaran harus objektif dan konfrehensif. Pasalnya, pembelajaran daring setiap hari juga berjalan efektif. Terlebih proses pembelajaran selama covid-19 belum diperkenankan belajar tatap muka secara penuh. \"Hasil semester ini sebuah hasil yang objektif, walau tidak sepenuhnya bisa melakukan sesuai dengan keinginan bersama, karena keterbatasan tentang IT, SDM dan proses pembelajaran itu sendiri, sehingga proses pembelajaran tidak maksimal. Namun pemberian penilaian semester genap ini harus mencerminkan sebuah nilai yang objektif,\" bebernya. Pelaksanaan pembagian raport hasil semester disesuaikan dengan kalender pendidikan Disdikbud Provinsi Bengkulu. Diharapkan warga sekolah baik harus pro aktif bersama mematuhi protokol kesehatan, untuk meminimalisir penyebaran covid-19. Kita harus maksimal. \"Jika butuh strategi khusus silahkan sekolah, namun kebijakan dan aturan terkait covid-19 harus dilaksanakan. Usai pembagian raport Zahir meminta seluruh orang tua dapat mengevaluasi pembelajaran anaknya. Begitu juga guru jangan sampai ada nilai tertentu anjlok. \"Fungsi evaluasi ini bukan hanya memberikan angka, namun semua lini dievaluasi secara konferehensif. Disisi lain terkait pembelajaran aska penerimaan rapor. Walau sudah ada kejenuhan para siswa mengikuti pembelajaran moda dalam jaringan (daring), namun Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bengkulu hingga saat ini belum mengajukan permohonan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang akan dilaksanakan pada awal Januari 2021. \"Melihat perkembangan penyebaran covid-19 saat ini, kita masih menunggu rekomendasi dari tim gugus covid-19 baik tingkat provinsi maupun kota Bengkulu. Seperti apa rekomendasi yang diberikan terkait wacana pembelajaran tatap muka yang mau kita laksanakan awal tahun 2021 nanti,\" kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bengkulu Nopri W Aksa. Diakui, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan Surat Keputusan Bersama (SKB) yang disetujui empat menteri. SKB itu mengisyaratkan sekolah diperbolehkan melaksanakan PTM terbatas dengan tetap mematuhi standar protokol kesehatan. Namun, untuk daerah dengan resiko penularan pandemi rendah. \"Prinsipnya Kota ingin belajar tatap muka, tetapi setelah semua elemen memberikan rekomendasi dan saran bahwa bahaya pandemi bisa diatasi dan tidak menjadi ancaman lagi,\" cetusnya. Diakui desakan satuan pendidikan menginginkan pembelajaran tatap muka segera dilakukan, namun permintaan itu hanya sebatas lisan. \"Kalau resikonya bisa ditolerin maka belajar tatap muka dibolehkan dan sebaliknya. Jika resikonya lebih membahayakan, maka pembelajaran tatap muka tidak akan dibuka,\" cetusnya. Nopri menegaskan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu, perlu kehati-hatian dalam mengambil kebijakan dalam memberikan izin belajar tatap muka. Walau telah dikeluarkannya Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat menteri yang telah memberikan kewenangan membuka belajar tatap muka di sekolah. \"SKB Empat menteri itu perlu dibahas bersama, dikaji dulu apakah di Kota Bengkulu sudah tepat untuk diterapkan tatap muka,\" ungkapnya. Berkaca hingga saat ini kasus paparan virus covid-19 semakin hari bertambah. Diakui banyak desakan orang tua yang menginginkan proses pembelajaran tatap muka dilakukan, namun kita tidak ingin ada pemaparan pada klaster baru. Tentu, untuk belajar tatap muka itu berbagai fasilitas di sekolah perlu dipersiapkan, mulai kesiapan cuci tangan, sanitaser, jaga jarak dan sistem belajar bertahap. \"Untuk itu, harus duduk bersama dengan kepala sekolah terkait kesiapan fasilitas di sekolahnya, namun yang menjadi perhatian utama adalah keselamatan anak-anak,\" tandasnya. Dikatakannya, walau siswa belajar secara daring di rumah, namun mereka tetap melakukan proses kegiatan belajar mengajar dengan daring, serta telah mengikuti ujian semester untuk memasukan penilaian akhir semester. Ditengah pandemi covid-19 dan memutus mata rantai penyebaran covid-19, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu pun harus diperhatikan. (247)
Bagi Rapor Boleh Tatap Muka atau Daring
Selasa 15-12-2020,20:50 WIB
Editor : Zalmi Herawati
Kategori :