KOTA MANNA, bengkuluekspress.com - Nasib sial dialami Putra 17 warga siwak Sebiris, Kelurahan Ibul, Kota Manna. Pasalnya, motor yang dipakainya, Honda Beat dirampas, Al (23) warga jalan SMAN 2, Kelurahan Ibul, Kota Manna. Padahal motor tersebut dipinjamnya dari temannya, Egi Pratama (20) warga jalan Pemangku Basri, Kelurahan Tanjung Mulia, Pasar Manna. Akibat kejadian tersebut Putra dan Egi melapor ke Mapolres Bengkulu Selatan (BS). Sebab mengalami kerugian Rp 14 juta.
Dikatakan Putra kejadian sepeda motor dirampas pelaku dengan ditodong parang, Senin (7/12) sekitar pukul 11:00 wib di jalan dua jalur jalan Gunung Ayu, Kota Manna. Adapun kronologis kejadian, sebelumnya antara korban dan pelaku main di warnet di simpang DDS, Ibul, Kota Manna.
Kemudian saat itu, Al minta antar sama Putra. Namun karena Putra tidak punya motor, Putra meminjam motor Egi yang juga saat itu ada di warnet. Karena antara Egi dan Putra bersahabat, lalu Egi meminjamkan motornya kepada Putra untuk mengantar Al. Setelah itu Putra mengantarkan Al ke arah Padang Panjang. Sebab saat itu, Al minta diantar ke Padang Panjang. Lalu Putra membonceng Al.
Setibanya di jalan dua jalur Gunung Ayu, Al meminta berhenti sebentar, dengan alasan untuk melewatkan ada sepeda motor yang melintas saat itu. Setelah itu saat Putra menghentikan laju sepeda motornya. Setelah itu, saat Putra menghidupkan sepeda motornya kembali, Al langsung mengarahkan parang ke leher Putra dan menyuruh Putra turun dari sepeda motor. Melihat ada parang di lehernya, Putra ketakutan dan seketika itu juga dirinya turun dari motor dan menyerahkan sepeda motor tersebut kepada Al. Setelah itu Al kabur ke arah Padang Panjang.
\"Setelah diancam pakai senjata tajam (Sajam) saya takut dan langsung menyerahkan sepeda motor itu pada Al, kemudian saya kembali melaporkan hal itu kepada Egi dan akhirnya melapor ke Polres,\" beber Putra.
Kapolres BS, AKBP Deddy Nata SIK melalui Kasat Reskrim, AKP Rahmat Hadi Fitrianto SH SIK membenarkan adanya laporan tersebut.
\"Laporan sudah kami terima, saat ini pelaku sedang kami selidiki keberadaannya,\" ujar Rahmat Hadi. (369)