KOTA MANNA, bengkuluekspress.com - Untuk memastikan apakah masyarakat Bengkulu Selatan (BS) sudah terbebas dari penyakit kaki gajah, dinas kesehatan BS menggelar kegiatan survey Transmision Asesment Survey (TAS). Dari hasil tas yang baru digelar, menunjukan semua negatif penyakit kami gajah.
\"Kita melalukan survey terhadap 1.394 anak SD, hasil ya semuanya negatif kaki gajah,\" kata kepala dinas kesehatan BS, Siswanto SSos MSi melalui pengelola program kaki gajah, Rodi Septiar SKM.
Dikatakan Rodi, diceritakan Rodi, sebelumnya sekitar tahun 2008 lalu, ada warga BS yang mengidap penyakot kali gajah, setelah itu pihaknya memberikan pengobatan dan upaya pencegahan. Selama 5 tahun berturut-turut mulai tahun 2011-2016 pihaknya memberikan vaksin terhadap anak-anak. Sehingga tahun 2018 pihaknya melalukan survey perdana dengan mengecek darah anak. Lalu tahun ini dan merupakan survey yang kedua. Kemudian survey yang ketiga akan digelar tahun 2022 mendatang.
\'\'Jika tahun 2022 nanti hasilnya tetao negarif, maka bisa dikatakan BS bebas penyakit kaki gajah,\" bebernya.
Dikatakannya penyakit filariasis atau kaki gajah karena terjadinya sumbatan saluran kelenjar getah bening yang disebabkan oleh mikrofilaria. Kemudian menyebabkan bagian ujung membesar dan cacat seumur hidup atau biasanya kaki penderita selalu membesar. Untuk pencegahan, sambung Rodi, diimbau agar masyarakat selalu menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal, serta membasmi tempat-tempat bersarang nyamuk
\"Kita berharap hasil survey ke-3 nanti tetap negatif, agar BS benar-benat terbebas dari penyakit kaki gajah,\" harap Rodi. (369)