PASAR MANNA, bengkuluekspress.com - Cuaca ekstrim saat ini harus menjadikan perhatian bagi kita semua agar selalu waspada. Begitupun para nelayan agar selalu waspada, sebab akibat cuaca yang tidak menentu menyebabkan gelombang air laut naik. Jika tidak waspada, ombak tinggi tersebut bisa menghantam perahu nelayan, hingga menyebabkan perahu terbalik.
Seperti yang dialami perahu KN BHT yang dikemudikan oleh satu orang motoris Kapal bernama Irawan (45) bersama kedua ABK bernama Erlan (47) warga jalan Letnan Jahidin Kelurahan Pasar Bawah, Pasar Manna dan Hendri (50) warga Gang Gedang Melintang Kelurahan Pasar Bawah, Pasar Manna. Beruntung ke-3 nelayan ini selamat. Namun perahu nya rusak dan peralatan tangkap mereka hilang. Mereka pun mengalami kerugian hingga Rp 50 juta.
Kapolres Bengkulu Selatan (BS), SKBP Deddy Nata SIK mengatakan kejadian perahu nelayan terbalik tersebut, Sabtu (13/9) pagi sekitar pukul 06:15 WIB di laut Pantai Pasar Bawah BS.
Adapun kronologinya terjadi kecelakaan berawal sekitar pukul 05.30 WIB, ke-3 nelayan ini hendak melaut mencari ikan, mereka melaut dari muara sungai Air Manna menuju perairan laut pantai pasar bawah. Hanya saja baru sejauh 600 meter mereka masuk ke laut dari bibir pantai, kemudian mereka hendak menurunkan jaring ke laut sekitar pukul 06:15 WIB, tiba- tiba datang ombak laut besar setinggi sekitar 5 meter.
Kemudian ombak besar ini menghantam perahu tersebut hingga menyebabkan perahu terbalik. Ke-3 nelayan ini ikut terjun ke laut sedangkan peralatan jaring hilang terbawa arus laut. Beruntung saat itu ada perahu nelayan lainnya yang hendak melaut.
Melihat hal yersebut, mereka putar haluan perahunya dan melaporkannya ke nelaysn lainnya. Lalu tidak berselang lama, tim Gabungan bl bersana basarnas, polisi dan juga nelayan lainnya langsung meluncur ke tengah laut untuk menyelamatkan ke-3 nelayan tersebut. Hingga akhirnya meskipun medan agak sulit, ke-3 nelayan itu berhasil dievakuasi bersama perahu mereka. Namun semua peralatan jaring mereka hilang.
\"Alhamdulillah ke-3 nelayan selanat, namun perahu rusak dan peralatan jaring serta mrsin tempel mereka hilang terbawa arus laut,\" terang Deddy Nata. (asri)