LEBONG, Bengkulu Ekspress – Tidak masuk ke dalam kegiatan di tahun 2020 ini, pembangunan jembatan penghubung antara Desa Suka Datang dengan Desa Suka Datang I Kecamatan Pelabai, akan dimasukkan ke dalam Rencana Kerja (Renja) tahun 2021 bersamaan dengan pembangunan jembatan Desa Tik Teleu yang beberapa waktu yang lalu juga putus.
Jembatan penghubung antara Desa Suka Datang dengan Desa Suka Datang I merupakan salah satu akses masyarakat untuk menuju perkebunan maupun para pelajar dari Desa Suka Datang untuk menuju sekolah yang ada di Desa Suka Datang I.
Akan tetapi sejak tanggal 09 Februari 2019 jembatan yang dibangun pada tahun 1994 yang lalu, putus akibat konstruksi tanah penahan jembatan tidak kuat lagi setelah diterjang aliran air yang pada saat itu sedang musim penghujan.
Sementara jembatan Desa Tik Teleu merupakan jembatan satu-satunya bagi para masyarakat yang akan menuju persawahan maupun perkebunan, ambruk pada awal Maret 2020.
Akibat putusnya jembatan tersebut, terpaksa masyarakat yang akan menuju perkebunan atau persawahan sementara ini melintas di sisa-sisa jembatan yang ambruk tersebut, karena tidak ada akses lain.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perhubungan (Dinas PUPR-Hub) Kabupaten Lebong, Joni Prawinata SE MM, melalui Kepala Bidang (Kabid), Haris Santoso ST mengatakan, bahwa memang untuk tahun ini hanya ada 4 paket pekerjaan jalan masing-masing 2 paket pembangunan baru dan 2 paket lanjutan.
“Sementara jembatan di Desa Suka Datang belum dilakukan pembangunan tahun 2020 ini, sementara jembatan Desa Tik Teleu baru ambruk di bulan Maret ini,” jelasnya, kemarin (15/3).
Karena tidak bisa dibangun di tahun 2020 ini, untuk pembangunan 2 jembatan sendiri nantinya akan dilakukan pembahasan dan dimasukkan ke dalam skala prioritas Renja Bidang Bina Marga Dinas PUPR-Hub Kabupaten Lebong untuk tahun 2021 mendatang.“Akan kita masukkan ke dalam Renja kita mendatang,” sampainya.
Ditambahkan Kabid, untuk jembatan di Desa Suka Datang, bentang panjangnya lebih kurang 10 meter dan nantinya akan dibangun dengan struktur beton dan setidaknya membutuhkan dana lebih kurang sebesar Rp 1,5 miliar. “Itu diestimasikan Rp 150 juta per 1 meternya,” ujarnya.
Sementara untuk jembatan di Desa Tik Teleu setidaknya membutuhkan dana sebesar Rp 2 miliar hingga Rp 3 miliar. Hal ini dikarenakan untuk bentang jembatan sendiri lebih kurang sepanjang 20 meter atau 2 kali lipat panjang jembatan di Desa Sukau Datang. “Itu masih estimasi, untuk kebutuhan finalnya nanti setelah kita melakukan penghitungan,” ucapnya.
Untuk itulah, dirinya berharap kepada masyarakat untuk bersabar terlebih dahulu. Dimana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong pasti akan melakukan pembangunan jembatan, akan tetapi perlu dilakukan perencanaan yang matang agar nantinya dalam pembangunan sesuai dengan harapan.“Karena masalah infrastruktur merupakan salah satu program dari bapak bupati,” tutupnya. (614)