CURUP, Bengkulu Ekspress - Untuk memastikan penyebab kematian Kartini korban pembunuhan pada pertengahan Desember 2019 lalu di Kelurahan Sukaraja Kecamatan Curup Timur, Penyidik Jatanras Polda Bengkulu membongkar makam Kartini yang ada di Kelurahan Sukaraja Kecamatan Curup Timur.
Proses pembongkaran yang dilakukan tim dari Biddokes dan Inafis Polda Bengkulu dibantu jajaran Polres Rejang Lebong yang dipimpin Kabag Ops AKP Margopo SH. Proses pembongkaran makam Kartini ini mendapat
\"Hari ini kita membongkar makam Kartini, untuk melakukan autopsi guna mengetahui penyebab pasti korban meninggal dunia,\" terang Kasubdit Jatanras Dit Reskrimum Polda Bengkulu, AKBP.
Max Mariners SIK MH, di sela-sela kegiatan autopsi di TPU Sukaraja Rabu (11/3) kemarin.Dijelaskan AKBP Max Marines, penyidik melakukan autopsi karena berdasarkan keterangan tersangka Ek, selain disayat di bagian lehernya, sebelum dibunuh korban juga sempat dibenturkan kepalanya oleh pelaku.
Sehingga menurut AKBP Max Marines, hasil autopsi tersebut akan menentukan apakah korban meninggal karena benturan atau karena sayatan benda tajam dilehernya.
\"Kita memerlukan bukti tambahan untuk memastikan kematian korban apakah karena benturan atau sayatan,\" paparnya.
Selain itu, menurutnya hasil autopsi tersebut nantinya juga akan menjadi salah satu bukti pendukung dalam perkara yang tengah mereka tangani tersebut. Karena menurutnya kasus pembunuhan Kartini tersebut membutuhkan keterangan dari ahli.
Di sisi lain, terkait dengan tersangka kasus pembunuhan sendiri, AKBP Max Marines mengaku hingga kemarin tersangkanya masih satu orang yaitu EK.
namun menurutnya tidak menutup kemungkinan tersangkanya akan bertambah, karena hingga kemarin pihaknya masih melakukan pengembangan dan bukti-bukti baru dalam kasus tersebut.
Sementara itu, untuk sejumlah barang bukti yang sebelumnya sempat dibawa ke laboratorium seperti bercak darah dan rambut untuk dilakukan uji forensik.
Menurut AKBP Max Marines hasilnya sudah keluar, dimana dari sampel darah yang diambil bukan darah korban melainkan darah tersangka Ek. \"Kalau untuk sampel rambut yang sebelumnya kita ambil, setelah dilakukan pengecekan ternyata rambut korban,\" demikian AKBP Max. (251)