Pasalnya pemasangan listrik di desa tersebut tidak sama dengan pemasangan awal yang berkisar hingga Rp 3,4 juta menjadi Rp 2,5 juta.
Sedangkan konfirmasi dari pihak instalatir tidak didapatkan, sehingga warga resah dengan persoalan itu. \"Persoalan pemasangan listrik di Tanjung Harapan memang menjadi polemik berkepanjangan. Sudah semestinya dilakukan penanganan,\" kata Godang.
Diakui Godang, warga yang mempertanyakan hal tersebut untuk mengetahui persoalan tarif pemasangan jaringan listrik lisdes (lisdes). Selain itu warga meminta pihak kepolisian untuk segera melakukan penyelidikan karena dari pihak instalatir yang tak kunjung menepati janji untuk pembahasan hal tersebut yang diduga adanya penyelewengan biaya.
\"Jika ada ketidak beresan semestinya harus diusut hingga tuntas agar warga tidak dirugikan,\" paparnya. Sementara itu, Kapolres BU, AKBP Asep Teddy Nurrasyah melalui Kasat Reskrim AKP M Simaremare mengatakan laporan tersebut akan dipelajari terlebih dahulu dan segera diklarifikasi terkait pelanggaran yang ada. \"Kita terima dulu, apakah benar ada pelanggaran atau tidak, kalau ada nantinya tentu akan kita proses,\" singkat Maremare. (117)