BENTENG, Bengkulu Ekspress - Keluhan buruh harian lepas (BLH) PT BRI mendapat respon dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng).
Kepala Disnakertrans Benteng Masdar Helmi SSos MM langsung mengunjungi base camp PT BRI yang ada di Desa Jayakarta, Kecamatan Talang Empat.
Dikatakan Masdar, kedatangannya ke perusahan yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit ini tak lain adalah untuk memperjuangkan aspirasi para buruh.
Dari laporan yang disampaikan oleh Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kabupaten Benteng, BLH PT BRI kurang mendapatkan perhatia serius dari perusahaan.
Diantaranya, buruh merasa keberadaan mereka seolah tak diakui secara jelas karena mereka tak memiliki kontrak kerja. Padahal, kontrak kerja merupakan salah satu bukti pengakuan perusahaan terhadap karyawan.
Dengan adanya kontrak kerja, hak-hak dan perlindungan tenaga kerja juga bisa diperjuangkan. Selain itu, BHL juga mengaku mendapat perlakuan berbeda dengan buruh di perusahan lain di Kabupaten Benteng.Keselamatan kerja mendapat jaminan secara jelas melalui layanan BPJS.
\"Bersama SPSI Benteng, saya sudah mendatangi pihak perusahaan untuk mempertanyakan kejelasan nasib buruh,\"ungkap Masdar.
Pun begitu, Masdar mengaku, pihak perusahaan masih belum bisa memberikan konfirmasi secara lengkap dan akan melakukan koordinasi dengan pimpinan secara berjenjang.
Menyikapi hal itu, Masdar memberikan kesempatan kepada pihak perusahaan untuk memberikan penjelasan secara langsung kepada para buruh atau perwakilannya dalam waktu dekat.\"Dalam waktu dekat akan ada pertemuan antara manageman PT BRI dengan buruh,\" pungkasnya.(135)