Saat ini berkas usulan sedang diproses di Biro Hukum Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), namun belum ada kepastian usulan itu dipenuhi atau tidak.
Pun demikian, Sekretaris Daerah Kota Bengkulu, Marjon MPd meminta agar seluruh proyek yang dibiayai dana pinjaman BJB segera dilelang terlebih dahulu, sebab pihaknya masih optimis pinjaman Rp 250 miliar itu disetujui 100 persen.
\"Sebenarnya syarat sudah lengkap, sekarang menunggu rekomendasi dari Kemendagri, dan proyek kita segerakan untuk dilelang,\" kata Sekretaris Daerah Kota, Marjon MPd, senin (9/2).
Pelelangan ini terpaksa dilakukan menginggat sebelum triwulan pertama habis, sebab jika baru akan dilelang setelah ada kepastian dari BJB, maka dikhawatirkan seluruh proyek yang direncanakan akan gagal karena keterlambatan waktu.\"Mudah-mudahan rekomendasi tersebut akan turun dalam bulan Februari ini,\" ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bapelitbang sekaligus Ketua Tim Koordinasi Pinjaman BJB, Firman Romzi mengatakan meskipun belum tahu berapa besaran pinjaman yang akan disetujui, namun Pemkot juga mempersiapkan untuk melakukan akad kredit/teken MoU dengan BJB, sebagai syarat akhir yang harus dilakukan sebelum pencairan.
\"Paling lama surat rekomendasi itu 1 minggu. Setelah proses itu baru dilakukan akad kredit/MoU. Kemudian kita lakukan koordinasi lagi untuk proses penarikan pinjaman itu,\" jelas Firman.
Melihat peluang ini, pihaknya optimis besaran usulan pinjaman tersebut tidak berubah yakni infrastruktur Rp 150 miliar dan proyek lampu jalan Rp 100 miliar.
Sementara itu, untuk sistem pengembalian lanjut Firman menjelaskan akan dibayarkan per termin atau per 1 kali tarikan.
Jika pencairan pertama Rp 100 miliar maka bunga pinjaman akan dihitung dari Rp 100 miliar tersebut.\"Anggarannya sudah kita siapkan di APBD untuk pengembalian pinjaman.
Kita usahakan dalam waktu dekat ini pelelangan proyek dulu, karena meski sekarang akad, paling proses pencairan awal sekitar bulan April,\" pungkasnya. (805)