Belum diketahui motif penyiraman air keras, karena tim masih bekerja dilapangan untuk segera menemukan pelaku.\"Tim masih bekerja dilapangan, jika sudah ada perkembangan akan kita sampaikan,\" jelas Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Bengkulu, Kombes Pol Tedy Suhendyawan Syarif.
Dari pengakuan keluarga korban, Julius Doni Yansah (36), penyiraman air keras tersebut diduga kuat karena pelaku menyimpan dendam dengan kedua korban.Kedua korban sudah bertunangan dan akan menikah tanggal 20 Februari 2020 nanti.
Saat ini kondisi kedua korban belum ada perkembangan baik, karena luka akibat penyiraman air keras cukup parah.\"Kami menduga ada unsur dendam, untuk saat ini si Candra sudah bisa bergerak tapi belum bisa diajak komunikasi. Begitu juga dengan Widiarti, kondisinya juga sama belum bisa diajak komunikasi,\" ujar Julius.
Kedua korban siraman air keras tersebut masih menjalani perawatan di RSUD M Yunus Bengkulu setelah mendpatkan siraman air keras Rabu (5/2) sekitar pukul 05.00 WIB. Pasangan tersebut disiram air keras saat melintas di Simpang Jalan Cimanuk, Kota Bengkulu.
Saat ini keluarga besar hanya tinggal menunggu penyelidikan yang dilakukan Polda Bengkulu. Pihak keluarga ingin polisi segera mengungkap kasus tersebut. Karena semua keterangan yang diperlukan penyidik sudah diberikan, termasuk handphone milik korban sudah diberikan penyidik.
\"Kami berharap kasus ini bisa segera terungkap, pelaku segera tertangkap,\" pungkas Julius.
Sebelum kejadian penyiraman air keras, kedua korban keluar rumah karena mendapatkan telfon dari temannya berinisial RE yang ingin bertemu di taman budaya. Korban kemudian menemui RE di taman budaya, tetpai RE tidak ada.
Korban kemudian menelfon RE, RE kemudian meminta korban memenui di Jalan Cimanuk. Saat menunggu di Simpang Cimanuk, dengan menggunakan sepeda motor pelaku menyiramkan air keras ke arah kedua korban dan megenai wajah dan badan korban.(167)