BINTUHAN, bengkuluekspress.com - Harga Benih Lobster (Benur) saat ini kembali mengalami kenaikan bahkan untuk jenis Mutaiara kode Mt saat ini menyentuh harga Rp 10 ribu, sedangkan untuk jenis pasir dengan kode Vs merangkak naik hingga Rp 5.500 per ekor sedangkan termurah jenis jambrong kode Jm (benur tua) yang hanya dihargai Rp 500 per ekornya.
“Kini harga benur sudah agak mahal sedikit dibandingkan beberapa tahun yang lalu, kini pasir sudah Rp 5.500 per ekornya,” ujar salah satu nelayan Kaur yang engan disebutkan namanya kemarin (2/2).
Dimana, sistem menangkapnya juga masih menggunakan sistem lama yakni nelayan membuat jaring dari waring diikatkan ditali-tali dan diberikan penerangan. Kemudian jaring itu dipasang di tengah lautan sehari setelah itu nelayan saat Subuh tinggal datang ke lokasi yang dipasang jaring dan kemudian mengambil hasilnya dan dibawa pulang.“Kerjanya ringan, tinggal periksa dan direndamkan lagi, pulangnya serahkan kepada penampung dan dihitung hasilnya,” ujarnya.
Komandan Pos AL Linau Letnan Anton, mengakui saat ini pihaknya belum mendeteteksi adanya peredaran benur baru di Kabupaten Kaur. Namun dia menegaskan akan melakukan penyelidikan terkait dengan peredaran benur di Kaur. Sebab pasca diamankannya bos benur oleh pihak Danlanal beberapa bulan yang lalu, dia mengakui belum ada operasi lanjutan dilakukan oleh AL. “Kita belum mendeteksi kembali namun kita pelajari lagi,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Kaur Edward Happy S Sos menyampaikan, pihaknya terus mensosialisasikan kepada nelayan untuk berhenti menangkap benur di Kabupaten Kaur. Mengingat aktivitas menangkap benur jelas melanggar aturan sehingga sudah saatnya nelayan berhenti.“Kita sudah sampaikan kepada nelayan berkali kali, akan lebih baik dibiarkan berkembang biak kemudian ditangkap saat berumur dewasa, karena menangkap benur dan menjualnya juga melanggar UU,” jelasnya. (618)