Sebelumnya, diketahui DKP mengajukan 4 program unggulan untuk 2020. Yaitu revitalisasi Pulau Tikus, program seribu ikan, 1001 kapal, dan sarana prasarana nelayan, dengan total anggaran Rp 42 miliar. Dengan rincian Rp 21 miliar untuk revitalisasi Pulau Tikus, Rp 7,5 miliar untuk kapal, dan Rp 4,5 miliar untuk membangun jetty.
Namun nyatanya, sebagaimana yang dituturkan Kadis DKP Kota, Syafriandi, semua rencana program tersebut kandas, sebab pihaknya hanya mendapatkan anggaran senilai kurang lebih Rp 800 juta dari APBD 2020. Dirinya menuturkan, dana tersebut hanya cukup untuk melakukan kegiatan rutin seperti membayar gaji honorer, membayar tagihan PDAM, dan membayar tagihan listrik.
\"Anggaran kita memang sangat minim. Jadi kita akan berupaya menjemput anggaran dari pemerintah pusat,\" ujar Syafriandi, Selasa (31/12).
Dikatakan Syafriandi, nantinya DKP akan mengajukan bantuan pengadaan kapal monitoring ke Kementerian. Sebab, tanpa kapal monitoring, pihaknya cukup kesulitan memantau aktivitas nelayan di tengah laut.
\"Rencananya kita akan ajukan pengadaan kapal monitoring ke Kementerian Kelautan dan Perikanan. Lalu kita juga akan ajukan bantuan penggantian alat tangkap yang ramah lingkungan,\" jelas Syafriandi.(ibe)