BENGKULU, bengkuluekspress.com - DPRD Provinsi Bengkulu menyoroti secara serius kinerja direksi baru Perusahaan Daerah (PD) Bimex Bengkulu. Pasalnya, direksi baru PD Bimex yang baru dilantik itu diuji untuk bangkit tanpa diberikan penyertaan modal dalam mengembangkan bisnis satu dari tiga BUMD milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu itu.
\"Kita pantau terus kinerjanya,\" terang Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu Herizal Apriansyah Kepada BE, kemarin (22/12).
Dijelaskannya, pada 2020 dalam APBD memang PD Bimex tidak diberikan penyertaan modal sedikitpun. Sebab, selama ini pemberian penyertaan modal tidak memberikan kontribusi besar untuk pendapat asli daerah (PAD). Padahal hanya diberikan target PAD Rp 15 juta per tahunnya. \"Tidak ada kita berikan pesertaan modal untuk PD Bimex,\" ungkapnya.
Bahkan Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu, secara khusus akan memanggil semua Direksi PD Bimex Bengkulu. Pemanggilan itu terkait rencana program yang akan dilakukan dalam satu tahun. Termasuk geberakan apa saja yang akan dilakukan untuk mensehatkan PD Bimex yang selama ini dinilai berjalan ditempat. Bahkan menurutnya, dalam penyertaan modal, dari 3 BUMN pemprov hanya Bank Bengkulu yang diberikan penyertaan modal sebesar Rp 15 miliar dari usulan Rp 30 miliar. \"Kita mau lihat, apa programnya,\" ungkap Herizal.
Jika dalam satu tahun ini, Direksi PD Bimex yang baru bisa mensehatkan PD Bimex, DPRD Provinsi akan mempertimbangkan untuk penyertaan modal. Namun jika tetap sama, maka tidak akan ada lagi penyertaan modal. \"Kita lihat dalam satu tahun ini,\" tuturnya.
Sementara itu, Herizal menegaskan, untuk perubahan status badan usaha PD Bimex menjadi Perseroan Terbatas (PT) dewan masih melakukan pembahasan, terkait pembuat perda baru tersebut. Ditargetkan Januari tahun depan sudah bisa disahkan menjadi PT. \"Terus kita bahas, secepatnya lah untuk disahkan,\" tutup Herizal. (151)