BENGKULU, bengkuluekspress.com - Slogan \'buang sampah pada tempatnya\' masih menjadi kata-kata miskin terapan di Kota Bengkulu. Hal ini menyebabkan persoalan sampah masih menjadi salah satu hal yang sulit diatasi di Kota Bengkulu. Mirisnya, salah satu kawasan wisata unggulan, yakni Pantai Panjang dan sekitarnya pun tak lepas dari tumpukan sampah yang dibuang sembarangan oleh masyarakat, khususnya wisatawan lokal sehingga terbuang ke laut.
Menyikapi hal ini, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota juga turun tangan mengatasinya. DKP berencana membentuk tim yang nantinya akan ditugaskan membersihkan sampah-sampah yang berserakan di pinggir pantai, baik sampah pengunjung yang dibuang sembarangan, maupun sampah yang dibawa oleh air laut.
Kadis DKP Kota, Syafriandi menuturkan, dalam melaksanakan tugasnya, tim ini nantinya akan bekerjasama dengan masyarakat sekitar dan universitas terkemuka yang ada di Bengkulu.
\"Untuk mewujudkan program Bengkulu Bersih nanti kita bentuk tim khusus untuk penanganan sampah di kawasan wisata. Karena jelas sekali banyaknya sampah itu mengganggu pemandangan,\" ujar Syafriandi, Selasa (17/12).
Selain itu, dikatakan Syafriandi, penanganan sampah ini tidak bisa berjalan sesuai harapan jika di tempat-tempat umum tidak diletakkan tempat pembuangan sampah. Maka, selain membentuk tim, pihaknya juga akan meletakkan 2 unit kontainer sampah di kawasan Pantai Panjang yang ramai pengunjung.
Diharapkan, dengan adanya kontainer sampah tersebut, kesadaran membuang sampah pada tempatnya juga akan tumbuh. Sehingga pada 2020 mendatang, Pantai Panjang dapat menjadi kawasan wisata yang lebih menarik dengan tidak adanya sampah yang berserakan.
\"Polemik sampah yang berserak di kawasan Pantai Panjang ini sebenarnya sudah ada sejak dulu. Bukan hanya di Pantai Panjang, tapi di Pantai Jakat, Pantai Malabero juga seperti itu. Karenanya kita akan mencoba membangun kesadaran masyarakat dengan meletakkan kontainer sampah di sana. Target kita 2020 nanti kawasan wisata kita bebas sampah. Kita optimis masyarakat kita bisa diajak bekerjasama dalam hal ini,\" pungkas Syafriandi.(ibe)