BENGKULU, bengkuluekspress.com - Salah satu faktor harimau sumatera menyerang manusia adalah karena kurangnya mangsa atau makanan harimau di dalam hutan. Dikatakan Kepala Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Bengkulu, Ir Donal Hutasoit melalui dokter hewan BKSDA, drh Erni Suyanti Musabine, turunnya populasi babi hutan sebagai salah satu sumber makanan sang harimau sumatera dikarenakan maraknya masyarakat yang melakukan perburuan babi hutan.
\"Ya ada beberapa faktor harimau memasuki pemukiman warga dan menyerang manusia. Ya salah satunya kurangnya buruan di dalam hutan seperti babi, rusa dan lain-lain. Faktor lain ialah harimau tersebut sudah tua dan tak mampu bersaing mencari mangsa dan turun ke pemukiman hingga menyerang manusia,\" ucapnya saat diwawancarai bengkuluekspress.com, Jumat (13/12).
https://bengkuluekspress.rakyatbengkulu.com/harimau-sumatera-kembali-mangsa-manusia/?fbclid=IwAR0H6p21YhOFaLpRm5tEMdKH1RCUAm9HhxkYbhTwatfcIGyTAMDCxwBFyy8Populasi harimau sumatera di Bengkulu memang tidak bisa diketahui secara pasti berapa banyak jumlahnya. Namun dijelaskan, untuk sekarang ini sebaran harimau sumatera tidak hanya berada di dalam kawasan hutan, seringkali keberadaan harimau sumatera sudah berada di luar kawasan konservasi atau diarea tidak berhutan.
\"Ini yang sering membuat harimau masuk ke wilayah permukiman penduduk ataupun ke lokasi perkebunan milik warga,\" ucapnya.
Selain itu, faktor lain yakni dikarenakan harimau kalah bersaing saat mencari makan dikelompoknya dan dikarenakan baru melahirkan dan memomong anak-anaknya. Biasanya, saat kondisi seperti itu harimau sering turun ke sekitar perkampungan (tidak langsung ke perkampungan) untuk bermain dan mengajar anak-anaknya mencari makan (berburu).
Untuk mengantisipasi hal tersebut, BKSDA telah mengimbau masyarakat dan petani agar tidak melakukan berburu babi hutan di kawasan hutan, sehingga babi yang menjadi santapan harimau di daerah tidak berkurang. Dengan demikian, raja hutan ini tidak keluar dari habitatnya mencari makan di sekitar wilayah perkampungan masyarakat.(Imn)