BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Polda Bengkulu menggelar latihan kontijensi aman nusa II bersama di halaman Mess Pemda, Rabu (20/11) pagi. Latihan tersebut dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dan sinergitas dengan TNI serta Instansi terkait lain dalam penanggulangan bencana gempa dan tsunami di Provinsi Bengkulu.
Dalam kegiatan tersebut diperlihatkan simulasi saat Provinsi Bengkulu diguncang gempa bumi 6,5 skalarichter disertai gelombang tsunami. Guncangan gempa yang kuat membuat masyarakat panik, banyak korban jiwa luka dan meninggal dunia. Seluruh aparat gabungan mulai dari Polri, TNI, Basarnas, BPBD bekerja sama melakukan evakuasi korban luka dan meninggal dunia yang tergeletak di reruntuhan bangunan dan di pesisir pantai.
Untuk menangani korban dan tindakan lanjut paska bencana alam petugas dibagi beberapa satker, mulai dari Satgas Kluster Medis/DVI, Satgas SAR, Satgas Gakkum, Satgas Ban Ops, Satgas Pengungsian dan Perlindungan. Kemudian ada Satgas Kluster SAR, Satgas Kluster Harkamtibmas, Satgas Kluster Logistik Peralatan, Satgas Kluster Pengungsian dan perlindungan dan Satgas Kluster Kesehatan.
Satgas tersebut dibentuk untuk memaksimalkan kinerja penanganan bencana alam baik evakuasi dan penanganan medis korban bencana alam atau memulihkan psikologi anak-anak. Dikatakan Irwasda Polda Bengkulu, Kombes Pol Heru Koco, latihan dan simulasi dimaksudkan agar personel yang ditugaskan bisa tanggap saat terjadi bencana, mereka sudah tahu tugas masing-masing dan tindakan yang dilakukan. Selain itu untuk meminimalisir korban jiwa.
Kegiatan ini kita lakukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan saat terjadi bencana alam. Bagaimana peran TNI dan Polri serta instansi terkait saat terjadi bencana,\" jelas Kombes Pol Heru. Terkait beberapa titik kumpul saat terjadi bencana alam, Polda Bengkulu dan Pemerintah Provinsi Bengkulu sudah bekerja sama dengan memasang rambu atau petunjuk jalur evakuasi yang terpasang disetiap gedung.
Selain gedung jalur evakuasi juga dipasang di beberapa titik jalan. Salah satunya yang ada di Polda Bengkulu, gedung shelter siap menampung masyarakat saat terjadi bencana alam gempa bumi dan tsunami.
\"Salah satunya di Polda Bengkulu ada shelter untuk korban bencana alam. Jadi di shelter tersebut bisa untuk tindakan penyelamatan dan evakuasi korban bencana alam,\" imbuh Irwasda.
Karena Provinsi Bengkulu rawan bencana alam yang berkaitan dengan air, Polda Bengkulu bakal menambah peralatan perahu karet untuk Sabhara dan Brimob. Jumlah perahu karet yang ada saat ini tidak cukup untuk penanganan bencana alam. Terlebih lagi Provinsi Bengkulu memiliki garis pantai yang panjang dan rawan terjadi bencana alam banjir. \"Kedepannya kita usahakan menambah peralatan angkut berat dan perahu karet, karena di Bengkulu rawan bencana alam air perahu karet sangat di butuhkan,\" pungkas Irwasda.
Latihan serta simulasi tersebut diikuti setidaknya 400 personel gabungan TNI - Polri, BPBD dan Basarnas. Saat akhir kegiatan, panitia mengadakan lomba paling cepat mendirikan tenda yang diikuti seluruh Polres jajaran. Ada juga lomba mendirikan tenda besar yang diikuti TNI dan Polri khususnya dari Brimob.(167)