Hanya saja, proses pembebasan lahan itu akan dilakukan secara bertahap oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pertanahaan Nasional (BPN).
\"Pembebasan lahannya secara bertahap,\" terang Asisten II Setdaprov Bengkulu, Yuliswani MM kepada BE, kemarin (19/11).
Dijelaskannya, saat ini, pihak Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) sebagai pihak ketiga, masih melakukan penghitungan nilai ganti untung lahan warga yang terkena dampak pembangunan jalan tol. Jika telah selesai dihitung, maka nilainya akan dikeluarkan dan proses pembayaran akan dilakukan.
\"Tim KJPP sedang turun melakukan penghitungan,\" ungkapnya.
Pihaknya meminta kepada warga yang lahannya terkena pembangunannya untuk bersabar. Sebab, kepastian pembebasan lahan itu akan dilakukan.
Meningat saat ini masih munggu kesiapan presiden untuk melakukan peletakaan batu pertama pembangunan jalan tol. \"Proses pembangunan akan tetap dilakukan,\" tambah Yulis.
Yulis menegaskan, pemprov telah mengirimkan surat kepada presiden untuk datang ke Provinsi Bengkulu. Hanya saja, pihaknya tidak bisa memastikan kapan presiden bisa datang ke Bengkulu. Sebab, datang atau tidaknya itu hanya presiden yang bisa memutuskan. \"Jadi kita hanya bisa menunggu saja,\" ungkapnya.
Meski demikian, pihaknya tetap optimis presiden bisa datang ke Bengkulu. Sehingga proses pembangunan jalan tol tahap pertama, Bengkulu - Taba Penanjung bisa segara dilakukan. \"Rencana peletakan batu pertama pembangunan di lahan milik pemprov di Bakorluh Bengkulu Tengah,\" tutup Yulis. (151)