70 TRC Dibekali Pengetahuan Bencana

Kamis 07-11-2019,15:24 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

KEPAHIANG, Bengkulu Ekspress - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepahiang memberikan pembekalan kepada 70 peserta Tim Reaksi Cepat (TRC) Kepahiang. Para peserta merupakan aparat keamanan TNI/Polri, camat serta kelompok usaha dan binaan BPBD, agar mengetahui secara cermat tata cara penanggulangan bencana.

Selain pembekalan materi di dalam ruangan, para peserta juga melakukan simulasi penanggulangan bencana selama dua hari, yaitu 6 hingga 7 November di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kepahiang.

\"Kabupaten Kepahiang merupakan daerah kedua dampak bencananya terparah setelah Benteng, itu dilihat dari bencana banjir yang terjadi beberapa waktu lalu. Tentunya dengan kondisi, tim reaksi cepat mesti dibekali pengetahuan dan kemampuan, agar bisa sama-sama peduli terhadap penanggulangan bencana,\" ungkap Kepala BPBD Kepahiang, Ir Topik, Rabu (6/11).

Topik mengatakan, bencana yang sewaktu-waktu dapat melanda Kabupaten Kepahiang, yakni banjir, angin kencang, gempa bumi dan gunung berapi. Semua bencana tersebut berpotensi menghancurkan daerah-daerah Kepahiang, karena penanggulangan pasca bencana tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah daerah (Pemda) semata. \"Banjir, gempa dan ancaman gunung berapi.

Berdasarkan data di Indonesia ada 68 gunung api aktif, salah satunya Bukit Kaba ada di Kabupaten Kepahiang dan Rejang Lebong, ini yang membut kita mesti siaga bencana,\" tutur Topik. Di luar ancaman bencana di atas, Topik melanjutkan, BPBD bersama TRC juga memiliki tugas mengatasi kebakaran hutan dan lahan.

Ditahun 2019 hingga bulan November sudah terjadi di 22 titik hampir di seluruh kecamatan, dengan titik terbanyak berada di Kecamatan Bermani Ilir. \"Terbanyak di wilayah Bermani Ilir, kondisi kemarau agak ekstrim. Bencana sesuatu yang gaib, tidak bisa diketahui kapan akan terjadi. Maka dari itu, kita diharuskan untuk siaga, khususnya penanggulangan pasca bencana terjadi,\" tuturnya.

Kegiatan peningkatan kemampuan teknis dan taktis tim reaksi cepat BPBD dibuka langsung Wakil Bupati (Wabup) Kepahiang, Netti Herawati SSos. Wabup mengharapkan, BPBD memiliki gebrakan kedepan dalam hal pecegahan kerusakan bangunan rumah warga. \"Di Kepahiang saya lihat masih ada warga yang bangun rumah di pinggir sungai, padahal ini sangat berpotensi rusak bila terjadi bencana, mestinya bisa diantisipasi yang seperti ini,\" ujar Netti. (320)

Tags :
Kategori :

Terkait