Salah satu penggiat kopi Bengkulu, Hery Supandi mengatakan, tentu saja dengan menjadi tuan rumah FKI pasti berdampak positif terhadap komoditi kopi yang dimiliki daerah. Diantaranya dapat membranding kopi daerah.
\"Kopi kita menjadi lebih terkenal lagi, bukan hanya skala nasional bahkan juga tingkat internasional,\" ungkap Hery, Rabu (30/10).
Menurut Hery, sebagai penggiat kopi pihaknya sangat mendukung Provinsi Bengkulu menjadi tuan rumah FKI, yang direncanakan berlangsung tahun depan. Namun tentu saja segala sesuatunya harus dipersiapkan.
\"Sehingga nantinya tidak ada satupun pihak yang kecewa, terutama dengan cita rasa kopi Bengkulu yang sejauh ini sudah cukup dikenal,\" kata owner Neron Coffe Bengkulu.
Dilanjutkan Herry, selaku penggiat kopi pihaknya tetap berharap agar pemerintah dapat terus berbenah atau memberikan dorongan, baik pada bagian hulu ataupun hilir komoditi kopi ini. Mengingatkan untuk menjaga konsisten kualitas kopi.
\"Kedua aspek mulai dari hulu dan hilir komoditi kopi harus benar-benar dijaga,\" tegasnya.
Sebelumnya, Provinsi Bengkulu ditetapkan sebagai tuan rumah FKI pada tahun depan, yang salah satunya dilatarbelakangi keberadaan kopi jenis robusta. Penetapan langsung dilakukan Kementerian Perindustrian RI, dan telah dilaunching pada saat Bencoolen International Marine Festival lalu yang disampaikan langsung Dirjen dari Kemenperin RI.
\"Dengan penetapan itu kita yakini semakin memperkuat legitimasi bahwa kopi Bengkulu, disamping volumenye terbesar ketiga secara nasional, juga mengakui bahwa kopi jenis Robusta milik Provinsi Bengkulu berbeda dengan provinsi-provinsi lain yang ada di Indonesia. Apalagi di luar negeri, pasti sangat jauh berbeda,\" ujar Gubernur Bengkulu, Dr. H. Rohidin Mersyah. (HBN)