BENGKULU, bengkuluekspress.com - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD Kota Bengkulu, Selasa petang (29/10/19) menggelar rapat paripurna internal membahas persetujuan terkait rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu mengajukan pinjaman ke Bank Jabar Banten (BJB).
Ketua DPRD Kota Bengkulu, Suprianto, yang ditemui usai gelaran paripurna menuturkan, 8 dari 9 fraksi menyetujui rencana pinjaman sebesar Rp 300 miliar itu. Sementara 1 fraksi lainnya, yakni fraksi Partai Keadilan Sosial (PKS) menyatakan abstain.
\"Sesuai dengan hasil paripurna tadi, kita dapatkan hasilnya 8 fraksi menyatakan setuju. Tapi dengan catatan pinjaman harus benar-benar ditujukan untuk kepentingan masyarakat, berdampak langsung kepada masyarakat, diprioritaskan misalnya untuk daerah-daerah yang sering banjir dan lain sebagainya,\" ungkap Suprianto.
Disisi lain, meski membenarkan pinjaman akan dicicil selama 4 tahun, Suprianto menyebutkan angka pinjaman belum bisa ditentukan dan tidak akan mencapai Rp 300 miliar. Sebab masih akan melalui perhitungan dari pihak Kemendagri dan Bank Jabar Banten yang akan disesuaikan dengan kemampuan Pemkot Bengkulu membayarnya.
\"Tidak ada itu Rp 300 miliar, itu hanya khayalan saja. Maksimal hanya bisa meminjam Rp 250 miliar sesuai dengan kemampuan kita membayarnya. Itu juga nanti akan dikaji lagi sesuai perhitungan Kemendagri dan BJB sendiri,\" tegasnya.
Diketahui sebelumnya, setelah pinjaman ke PT. SMI dibatalkan, Pemerintah Kota Bengkulu merencanakan pinjaman ke BJB. Pinjaman yang diumumkan akan diajukan sebesar Rp 300 miliar itu digadang-gadang akan digunakan untuk percepatan pembangunan Kota Bengkulu. Bahkan untuk memuluskan rencana ini, sebelumnya Pemkot Bengkulu telah membawa serta 25 orang anggota DPRD Kota Bengkulu untuk melakukan kunjungan ke BJB. (ibe)