“Rancangan kita, pembangunan SUTT itu akan selesai pada tahun 2021 mendatang,” kata Johar saat audensi dengan Gubernur Bengkulu di ruang kerja gubernur, kemarin (23/10).
Dijelaskannya, pembangunan SUTT akan dilakukan dua arah yaitu kearah selatan Manna - Bintuhan dan kearah utara Bengkulu Tengah - Argamakmur – Mukomuko. “Kedua arah ini akan mendapatkan pasokan jaringan transmisi 150 kilo volt (Kv),” tambahnya. Fungsi SUTT itu, lanjut Johan, untuk mengatasi masalah listrik di Provinsi Bengkulu.
Disamping itu, pembangunan ini diharapkan dapat mengurangi beban penggunaan listrik berbahan solar dan juga dapat mengurangi biaya subsidi pemerintah.“Dengan bertambahnya daya, maka tidak ada lagi masalah soal listrik di Bengkulu,” tambah Johar.
Manager PLN UP3 Bengkulu, Haris Andika menjelaskan, penambahan Gardu Induk (GI) di beberapa titik dapat memperpendek sistem jaringan, sehingga ketika terjadi masalah (lampu padam) proses pemulihan normal kembali dapat dilakukan lebih cepat.
\"Sekarang telah memasuki tahap pembangunan, dimulai dari survei lokasi, penggantian lahan masyarakat, hingga pembangunan Sutet. Semoga dapat berjalan lancar, dengan dukungan semua pihak (pemda, aparat, dan masyarakat),\" terang Haris.
Sementara itu, Gubernur Bengkulu, Dr H Rohidin Mersyah mengatakan, proses pembangunan SUTT harus dilakukan secara terkoordinir. Jangan sampai ada masalah ataupun kendala sehingga menghambat proses pekerjaan.
“Nanti petakan setiap titik yang menjadi lokasi pembangunan, dan Dinas ESDM surati pemerintah daerahnya masing-masing agar melakukan koordinasi sampai ke tingkat desa, sehingga nanti masyarakat paham pembangunan jaringan ini penting untuk dilakukan,\" ujar Rohidin.
Ditegaskan Rohidin, permasalahan listrik menjadi salah satu yang diharapkan masyarakat untuk teratasi. Dengan terjaminannya pasokan listrik, maka akan menjadi daya tarik investor datang ke Bengkulu. “Tentunya upaya ini akan mendorong tumbuhnya industri menengah dan besar di provinsi Bengkulu. Karena para investor tidak perlu lagi, listrik sudah terjamin di Bengkulu,” tutupnya. (151)