BENGKULU, Bengkulu Ekspress - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo II Cabang Bengkulu mencatat volume barang baik yang dibongkar dan dimuat di Pelabuhan Pulau Baai mengalami penurunan pada Agustus 2019 lalu. Volume barang yang dibongkar pada Agustus 2019 mengalami penurunan sebesar 41,64 persen dari 8.199 ton pada Juli 2019 menjadi 4.785 ton pada Agustus 2019. Begitu juga volume barang yang dimuat mengalami penurunan sebesar 3,66 persen dari sebanyak 133.966 ton pada Juli 2019 menjadi 129.059 ton pada Agustus 2019.
GM Pelindo II Bengkulu, Nurkholis Lukman mengatakan, penurunan volume bongkar dan muat disebabkan alur di Pelabuhan Pulau Baai mengalami kedangkalan. Sehingga mulai 7 Agustus 2019, Pelindo II sudah melakukan pengerukan alur hingga pertengahan September 2019.
\"Pengerjaan pengerukan pendalaman alur pelabuhan yang dilakukan oleh kapal keruk TSHD HAM 311 dengan kapasitas 3.700 meter kubik. Dimana sebelum dilakukan pengerukan kedalaman alur masuk Pelabuhan Pulau Baai berada pada angka -5,8 MLWS dan hanya mampu melayani bongkar muat curah kering melalui tongkang atau barge dengan muatan 9.000 Ton,\" kata Nurkholis, kemarin (21/10).
Ia mengaku, dengan peningkatan kedalaman alur pelayaran di pelabuhan, akan mampu meningkatkan pengiriman komoditas utama Bengkulu seperti batu bara, cangkang dan semen serta komoditas lainnya yang memang menjadi andalan ekspor ke beberapa Negara di Asia seperti China, India, dan Korea Selatan. Sehingga dapat meningkatkan produktivitas pelabuhan Bengkulu dan pada akhirnya akan turut membantu kelancaran distribusi barang serta pertumbuhan ekonomi di Bengkulu dan sekitarnya.
\"Kita harapkan perekonomian Bengkulu bisa semakin lancar dengan lancarnya distribusi barang di Pelabuhan Pulau Baai,\" ujar Nurkholis.
Disamping pengerukan alur pelayaran, Pelindo II Cabang Bengkulu juga akan melakukan penambahan dua fasilitas dermaga untuk penanganan bongkar muat curah kering dengan kapasitas 10.000 ton dan Dermaga Jetty A dengan fasilitas pendukung conveyor kapasitas 1.500 ton per jam. Ia menjelaskan, fasilitas dermaga bongkar muat curah kering untuk melayani kapal jenis tongkang dan Floating Rump Jetty Ratu Samban. Sementara dermaga Jetty A digunakan untuk meningkatkan pendapatan dan nilai asset perusahaan dan memberikan dampak peningkatan deviden kepada pemerintah.\"Kita berharap kedua fasilitas dermaga tersebut bisa meningkatkan lonjakan bongkar muat barang dan membuat perekonomian Bengkulu semakin meningkat,\" tuturnya.
Ia mengungkapkan, dengan adanya kenaikan atau meningkatnya aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Pulau Baai, maka lonjakan pengiriman kebutuhan pokok serta hasil pertanian dan tambang juga akan meningkat.\"Tentunya hal ini akan membuat kondisi perekonomian masyarakat kita tidak mengalami penurunan seperti apa yang dikhawatirkan. Di samping itu, Pelindo juga akan terus benahi aktivitas bongkar muat pelabuhan untuk memajukan perekonomian di Bengkulu,\" tutupnya.(999)