LUBUK SANDI, Bengkulu Ekspress- Masyarakat Desa Tanjung Kuaw, Kecamatan Lubuk Sandi, diminta tetap waspada. Pasalnya, hingga saat ini beruang yang pada Selasa (24/9), sempat menerkam petani karet di desa itu masih berkeliaran. Bila beruang itu kembali bisa berbahaya bagi warga. Untuk menangkap beruang tersebut, kemarin (25/9), tim BKSDA telah memasang kerangkeng perangkap di Desa Tanjung Kuang.
Pelaksana harian (Plh) Kepala Seksi Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah II Kabupaten Seluma, Rustam Erlangga SH mengatakan, BKSDA memastikan beruang tersebut belum berlari jauh. Hal ini karena saat ini masih musim kemarau. Beruang tersebut mencari air dan turun ke perkebunan masyarakat atau bahkan masuk ke pemukiman, karenanya bagi warga untuk dapat berhati hati.
\"Beruangnya masih di sekitaran lokasi atau 7 Km dari Desa Tanjung Kuaw tidak jauh dari korban yang sempat digigit beruang,\" tegasnya kepada Bengkulu Ekspress.
Itulah sebabnya, BKSDA Seluma meminta agar masyarakat tetap berhati-hati. Terutama untuk beraktivitas di kebun milik mereka. Kemarin siang BKSDA sendiri sudah memasang kerangkeng.\"Siang tadi anggota sudah ke lapangan. Kemudian memasang kerangkeng. Untuk bisa menangkap beruang tersebut. Agar tidak meresahkan masyarakat di sekitar Desa Tanjung Kuaw,\" tegasnya.
Sementara itu seperti diketahui Nyoman Pramana (53) Warga Dusun II Desa Tanjung Kuaw Kecamatan Lubuk Sandi. Korban mengalami luka robek di kepala. Korban harus dirawat di RSUD M Yunus Bengkulu. Karena mengalami luka robek di kepala akibat berkelahi dengan beruang berukuran besar.
Kejadian itu bermula saat saat Nyoman sedang menyadap karet di kebun miliknya. Kemudian didatangi oleh Beruang yang langsung menyerangnya. Karena terkejut dengan kadatangan Beruang tersebut. Nyoman sempat terjatuh. Kemudian sempat berkelahi dengan Beruang.\"Untuk warga yang sempat digigit, kemarin anggota juga sudah mendatangi rumahnya. Korban saat ini masih dirawat di RSUD M Yunus Bengkulu,\" pungkas Rustam Erlangga. (333)