BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Dinas Sosial Kota Bengkulu melakukan pemasangan stiker terhadap rumah warga, yang termasuk dalam keluarga penerima manfaat PKH( Program Keluarga Harapan). Stiker ini dipasanf secara permanen menggunakan cat pilox sebagai bukti bahwa keluarga tersebut layak menerima bansos, sekaligus jaminan agar penyaluran bansos tepat sasaran.
\"Kami baru menjalankan di kecamatan Ratu Agung, ada sekitar 200-an KK yang telah dipasang stiker,\" kata Kepala Dinsos kota, Ir Syahrul Tamzie, kemarin (22/9) kepada BE.
Dikatakannya pemasangan ini juga sekaligus penjajakan atau mencari data baru ke setiap wilayah. Sehingga pemutakhiran data terus update setiap sebulan sekali. Ia mengatakan, tak sedikit keluarga yang menolak pemasangan stiker tersebut. Sehingga secara otomatis KK yang menolak maka dicoret dari daftar penerima bansos. \"Ada 22 KK yang menolak, artinya mereka sudah tergolong mampu. Berarti dia harus membuat surat pernyataan untuk keluar dari PKH,\" jelas Syahrul.
Ada 4 komponen yang tergolong dalam program PKH khususnya keluarga yang didalamnya ada disabilitas, anak sekolah, lanjut usia (lansia) dan ibu hamil.Dalam program ini bentuk bansos yang disalurkan dibedakan sesuai kebutuhan seperti anak sskolah diberikan bantuan peralatan sekolah, begitu juga dengan komponen lainnya. \"Kalau dia menolak pasang stiker. Kita anggap mereka sudah mandiri, dan bisa memenuhi kebutuhannya,\" jelas Syahrul.
Terdapat 10 ribu warga yang dalam PKH ini, dan Dinsos mengupdate setiap wilayah berapa jumlah keluarga yang sudah tidak layak lagi. Dengan demikian, keluarga yang baru bisa menggantikan posisinya untuk mendapatkan bansos tersebut. \" Pendataan ini akan terus kita lakukan dan ditargetkan selesai dalam bulan ini, sehingga menjadi laporan kita ke pusat nanti,\" pungkasnya.(805)