CURUP, Bengkulu Ekspress - Musim kemarau yang melanda Kabupaten Rejang Lebong dalam beberapa bulan terakhir mulai berdampak pada debit air irigasi di Kabupaten Rejang Lebong. Karena hujan yang tak kunjung turun, saat ini debit air beberapa irigasi di Kabupaten Rejang Lebong mulai turun.
\"Karena sudah lama tak turun hujan, saat ini debit air di sejumlah irigasi yang ada di Rejang Lebong ini mulai berkurang,\" sampai Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Rejang Lebong, Yusran Fauzi ST melalui Kepala Bidang Irigasi Suhairi.
Dijelaskan Suhairi pengurangan debit air sejumlah irigasi di Kabupaten Rejang Lebong tersebut menurutnya sudah mencapai 35 persen dari biasanya. Hanya saja menurut Suhairi, meskipun debit air irigasi di Kabupaten Rejang Lebong berkurang hingga 35 persen namun belum berpengaruh pada suplai air disejumlah sawah yang ada di Kabupaten Rejang Lebong.
\"Meskipun ada penyusutan namun belum berpengaruh pada pasokan air disawah-sawah atau hingga saat ini belum ada sawah yang kekeringan karena berkurangnya debit air irigasi tersebut,\" tambah Suhairi.
Lebih lanjut Suhairi menjelaskan, beberapa irigasi yang debit airnya berkurang tersebut seperti saluran irigasi yang bersumber dari air Musi Kejalo yang mengairi persawahan mulai dari Kecamatan Selupu Rejang hingga Kecamatan Curup Utara.
Selain itu, saluran irigasi yang bersumber dari bendungan pelalo di Kecamatan Sindang Kelingi. Belum berpengaruhnya pengurangan debit air terhadap suplai air ke sawah-sawah yang ada di Rejang Lebong, menurut Suhairi dikarenakan selama ini pola pemanfaatan irigasi di Kabupaten Rejang Lebong menggunakan sistem termen atau bergantian satu dengan lainnya.
Di sisi lain, Suhairi mengungkapkan meskipun musim kemarau, kemungkinan untuk terjadi kekeringan sangat kecil, karena Kabupaten Rejang Lebong masih banyak daerah serapan air, sehingga menurutnya saat musim kemarau tiba meskipun tidak hujan aliran air masih ada meskipun debitnya berkurang. \"Daerah kita masih banyak hutan sebagai daerah serapan air, sehingga saat kemarau seperti saat ini sungai-sungai tidak sampai mengering meskipun debit airnya mengecil,\" demikian Suhairi. (251)