BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu mengenalkan Quick Response Indonesia Standar (QRIS) untuk mendukung transaksi pembayaran non tunai yang semakin mudah dan efesien. Dengan adanya QRIS, maka transaksi pembayaran non tunai cukup dilakukan dengan satu barcode.
Kepala Perwakilan BI Bengkulu, Joni Marsius mengatakan, transaski non tunai saat ini semakin digemari masyarakat, sehingga membuat BI mengefesienkan sistem pembayaran dengan satu barcode QRIS. Karena selama ini, banyak perusahaan pembayaran transaksi online mengeluarkan barcode yang berbeda dan beragam.
\"Selama ini, masyarakat terutama konsumen memiliki sistem pembayaran transaksi online yang beragam, mulai dari OVO, GoPay, Link Aja, dan lainnya. Dengan QRIS BI, maka cukup dengan satu barcode, akan memudahkan seluruh transaksi pembayaran,\" kata Joni, kemarin (19/8).
Ia mengaku, dengan cukup satu barcode seluruh transaksi pembayaran bisa dilakukan. Sehingga masyarakat atau konsumen menjadi lebih cepat dalam bertransaksi. \"Cukup satu barcode, kita bisa langsung menggunakan semua layanan termasuk standar yang diterapkan misalnya keamanan hingga promo kemudahan dari masing-masing aplikasi,\" ungkap Joni.
Kehadiran QRIS menjawab tantangan makin tingginya penggunaan transaksi uang elektronik, termasuk di Bengkulu. Pihaknya yakin, kehadiran QRIS ini bisa meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan transaksi non tunai.
\"Kita percaya dengan memanfaatkan QRIS, pemanfaatan transaksi non tunai di Bengkulu akan semakin tinggi dan menjadikan provinsi ini sebagai provinsi pertama di Indonesia yang menerapkan transaksi non tunai,\" tutupnya.
Sementara itu, Kepala Tim Sistem Pembayaran BI Perwakilan Bengkulu, Irwan Efendi menyatakan, QRIS yang mengusung semangat UNGGUL (UNiversaI, GampanG, Untung dan Langsung), bertujuan untuk mendorong efisiensi transaksi, mempercepat inklusi keuangan, memajukan UMKM, yang juga mendorong pertumbuhan ekonomi.\"Dengan memanfaatkan QRIS, Provinsi Bengkulu bisa menjadi provinsi tercepat dalam memanfaatkan transaksi non tunai. Karena jumlah penduduk Bengkulu yang hanya 2 juta, saya rasa provinsi ini bisa,\" tutupnya.(999)