\"Saat ini kita telah membentuk Tim-tim Adiwiyata, untuk memberikan pembinaan kepada sekolah, agar mencapai kriteria yang ditetapkan sebagai sekolah Adiwiyata,\" kata Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Drs Iskandar ZO, kemarin.
Ia mengatakan, jumlah seluruh sekolah di Indonesia yang mencapai lebih dari 250 ribu sekolah, dampak yang ditimbulkan dari sekolah Adiwiyata tersebut masih belum terasa signifikansinya. Untuk itulah maka dirasa perlu untuk mengembangkan konsep program Adiwiyata, agar dapat terjadi akselerasi pembentukan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan dan pemerataan provinsi yang memiliki sekolah Adwiyata.
\"Konsep Adiwiyata aspek pembinaan dan pelibatan pemda secara aktif menjadi unsur terpenting dalam membentuk sekolah peduli dan berbudaya lingkungan,\" katanya.
Penghargaan akan diberikan sesuai dengan pencapaian dari masing-masing sekolah. Untuk pencapaian 70 % dari kriteria akan diberi penghargaan Sekolah Adiwiyata Kabupaten dan Kota, pencapaian 80% akan memperoleh penghargaan sekolah Adiwiyata Provinsi, dan pencapaian 90% akan memperoleh penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional. \"Sedangkan bagi sekolah yang akan menjadi sekolah Adiwiyata Mandiri untuk membina paling tidak 10 sekolah yang dapat mencapai Adiwiyata kabupaten dan kota,\" ujarnya.
Terkait dengan pengembangan konsep tersebut maka Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi melaksanakan pelatihan (Training of Trainers) yang merupakan tindak lanjut dari Sosialisasi Adiwiyata yang dilaksanakan Hotel Splash, Kota Bengkulu pada 14-15 Februari 2012.
Badan Lingkungan Hidup dan Dinas Pendidikan Provinsi adalah unsur utama dalam Tim Pembina Propinsi Adiwiyata. Selain kedua instansi tersebut, tim Pembina Provinsi Adiwiyata terdiri dari unsur Kanwil Agama, LSM lingkungan/pendidikan lingkungan, media massa, dunia usaha, Perguruan Tinggi dengan dikukuhkan oleh Surat Keputusan Gubernur. (100)