LEBONG, Bengkulu Ekspress – Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Lebong yang bertugas di tahun 2019 ini harus gigit jari karena tidak akan mendapatkan reward seperti anggota Paskibraka tahun sebelumnya yang diajak jalan-jalan keluar Provinsi Bengkulu.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Lebong, Frans L Julai Simanjuntak SE mengatakan, bahwa memang pada pengajuan di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Lebong tahun 2019 yang lalu sempat diajukan.
“Akan tetapi di tahun 2019 anggaran kita (Pemkab Lebong) defisit, sehingga dihapuskan,” jelasnya, kemarin (14/08).
Bahkan akibat defisit yang terjadi, pihaknya juga tidak menganggarkan di APBDP tahun 2019 ini. Dimana untuk reward yang dibutuhkan, setidaknya membutuhkan biaya sebesar Rp 200-Rp 300 juta dengan mengajak para anggota Paskibraka dan pihak yang bertugas, untuk jalan-jalan. “Karena defisit, kami tidak bisa berbuat banyak,” ucapnya.
Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Lebong, H Mustarani Abidin Sh MSi, mengatakan, bahwa reward bagi anggota Paskibraka itu memang seharusnya ada. Akan tetapi dirinya baru mengetahui jika hal tersebut memang tidak ada di APBD murni Lebong tahun 2019. “Itu baru saya ketahui jika anggarannya memang tidak ada dan saya memang tidak ikut menyusunnya pada saat itu,” sampainya.
Akan tetapi dirnya akan memanggil pihak Disparpora, untuk mengetahui secara pasti apa penyebab sehingga reward bagi anggota Paskibraka Lebong tahun 2019 ini tidak ada. Jika nantinya memungkinkan dan bisa dilakukan, kemungkinan bisa diagendakan reward diberikan di tahun 2020 mendatang. “Nanti kita lihat terlebih dahulu permasalahannya,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kabupaten Lebong, Doni Adriansyah AMd, mewakili keluhan dari anggota Paskibraka mengatakan, bahwa pihaknya sangat menyayangkan akan hal tersebut. Setidaknya ada penghargaan dari Pemkab Lebong, karena yang bertugas merupakan para pelajar terbaik Lebong. “Mereka terpilih dari ratusan peserta yang mengikuti seleksi,” sampainya.
Dimana anggota Paskibraka yang bertugas telah mengikuti berbagai macam seleksi sejak bulan Maret yang lalu, hinga mengikuti pelatihan selama 2 bulan demi menjalankan tugas sebagai pengibar bendera merah putih. Bahkan para anggota paskibraka, relah berlatih dan menjalankan tugasnya dibawah terik matahari dan harus meninggalkan pelajaran, berpisah dnegan teman-teman dan keluarga.
“Untuk itu, kami berharap Pemkab bisa memberikan penghargaaan atas jerih paya adek-adek, mendapatkan reward meskipun tidak jauh seperti tahun-tahun sebelumnya,”harapnya.
Tidak dipungkiri, jika para anggota Paskibraka tidak mendapatkan reward yang biasa dijanjikan. Karena mereka beranggapan bahwa lelah yang mereka lakukan tidak diperhatikan oleh pemerintah daerah. “Karena mereka bertugas demi berkibarnya sang merah putih di Bumi Swarang Patang Stumang,” tutup Doni.(614)