BENGKULU, Bengkulu Ekspress- Sebanyak Tiga Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) di Provinsi Bengkulu terpilih menjadi SMK Rujukan Penguatan Pendidikan Ketarunaan (PPK). Ketiga SMK tersebut yaitu SMKN 4 Kota Bengkulu, SMKN 3 Rejang Lebong, dan SMKN 1 Rejang Lebong.
Kabid Pembinaan SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu, Drs Buslan MPd MSi mengatakan, pada tahun ini ada tiga SMKN di Provinsi Bengkulu yang terpilih menjadi SMK Rujukan PPK. Tidak hanya itu, beberapa SMKN di Bengkulu juga terpilih sebagai rujukan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) dan e-commerce.
\"Alhamdulillah ada tiga SMKN di Bengkulu yang ditunjuk Direktorat SMK untuk melaksanakan program Sekolah Rujukan, apresiasi harus kita lakukan, namun tugas berat sudah di depan mata, yaitu melakukan persiapan secara internal dalam mengimplementasikan Sekolah Rujukan tersebut,\" kata Buslan, kemarin (7/8).
Ia mengatakan, Sekolah Rujukan mendapat beberapa tugas harus memasukan ke dalam program sekolah kegiatan terkait dengan kurikulum yang disandingkan dengan kegiatan yang menjadi dunia usaha dan dunia industri, serta pembentukan karakter siswa dan literasi.
Dimana ada enam aspek yang menjadi titik berat dari program Sekolah Rujukan, di antaranya pengembangan dan penjelasan kurikulum, inovasi pembelajaran, standarisasi sarana dan prasarana utama, profesionalisme guru dan tenaga kependidikan, kerja sama sekolah dengan dunia usaha dan dunia industri, serta aspek pengembangan kelembagaan.
\"Untuk kurikulum diharapkan anak-anak kita yang lulus pada akhirnya dapat diterima dalam dunia usaha maupun industri, namun kurikulum juga tidak murni datang dari pemerintah maupun sekolah, tetapi juga merujuk kepada dunia usaha,\" ujarnya.
Untuk pembentukan karakter, peserta didik juga harus diajarkan tentang pembentukan karakter dan etos kerja yang tinggi. Ini menjadi catatan yang sangat penting dan harus dilaksanakan sesuai dengan kurikulum yang sudah ditentukan dalam sekolah tersebut.\"Soal literasi, pihak sekolah juga harus membuat sejumlah program yang berkaitan dengan literasi agar kemampuan literasi siswa berkembang,\" ungkap Buslan.
Ia menambahkan, program Sekolah Rujukan merupakan implementasi dari Impres No. 9/2016 tentang revitalisasi SMK dalam peningkatan kualitas dan daya saing SDM Indonesia. Hasil program tersebut dititikberatkan kepada siswa yang menjalani proses pembelajaran dan setiap selesai semester siswa akan mendapat sertifikat keahlian.
\"Artinya, setelah tamat nanti, selain ijazah, siswa juga mengantongi sejumlah sertifikat keahlian yang diakui,\" ujarnya.
Dikatakan, dengan adanya tiga SMKN rujukan di Bengkulu, diharapkan siswa lulusan SMK harus benar-benar terserap ke dunia usaha maupun dunia industri, sehingga kurikulum yang sekarang ada di sekolah harus diselaraskan.
\"Tenaga pendidik harus membuat perencanaan yang diselaraskan dengan dunia usaha maupun dunia industri yang ada sehingga nanti para siswa dapat terampil dan menyesuaikan keterampilannya dengan kebutuhan lapangan pekerjaan,\" tutupnya.
Sementara itu, Perwakilan Kepala SMKN 4 Bengkulu, Yunita MPd mengaku, senang karena sekolahnya bisa berhasil dipilih menjadi salah satu Sekolah Rujukan. Pihaknya yakin tidak ada ada kendala dalam menjalankan enam aspek yang diajukan pemerintah. Bahkan SMKN 4 saat ini sedang melaksanakan in house training yang meliputi program sekolah maupun program dari Direktorat Pendidikan SMK.
\"Sekolah Rujukan ini penekannya lebih pada kesiapan para tenaga pendidik, yaitu bisa mengelola program yang dilaksanakan dalam satu tahun pelajaran, memang sedikit berat pekerjaan ini, tetapi saya yakin, tenaga pendidik di sekolah kami bisa bekerja sambil berjalan mengikuti program sekolah,\" tutupnya.(999)