KEPAHIANG, Bengkulu Ekspress – Ratusan warga di kawasan pusat perkotaan Kepahiang mengharapkan adanya solusi mengatasi banjir musiman. Khsusnya daerah di sepanjang jalur lintas kabupaten, baik menuju Curup, kabupaten Rejang Lebong maupun Kepahiang ke arah perbatasan Lintang Empat Lawang, Provinsi Sumsel.
Erni (38) warga Dusun Kepahiang menyebutkan, banjir selalu terjadi setiap hujan lebat dan sudah dialaminya sejak beberapa tahun terakhir. Tepatnya pasca drainase di jalan utama dibangun, drainase seperti tidak ada alirannya sehingga airnya meluap ke permukaan jalan dan pemukiman warga.
“Drainase depan jalan utama seperti tidak ada pembuanganya. Jadi karena lokasi rumah warga tanah lebih rendah dari depan, maka airnya mengalir kesini (Rumah, red). Jadi kalau hujan sudah sampai masuk ke dalam rumah airnya,” ungkap Erni.
Ia berharap, adanya perhatian pemerintah terkait terhadap permasalahan banjir di kawasan pusat perkotaan Kabupaten Kepahiang. “Ya, kita harapkan adanya perhatian pemerintah, drainase bisa dibangun apakah dibuat lebih dalam lagi. Atau dibuat jelas aliran pembuangan airnya kemana,” tuturnya. Keluhan serupa dirasakan warga Kelurahan Padang Lekat, Aldin (28).
Ia menjelaskan, jika banjir selalu menggenangi pemukiman warga di kawasan gang sawah jalan Cinta Damai. Bahkan hujan sebentar saja air sudah mulai naik hingga menggenangi halaman hingga rumah warga. “Setiap hari hujan, ya banjirnya sudah setiap hari pula,” ucapnya.
Ia merasa kesal, karena pemerintah seakan-akan tidak mengetahui permasalahan lingkungan warga. Sehingga belum adanya tindakan nyata untuk mengatasi masalah banjir. “Setahu saya sampai saat ini belum ada, makanya banjir masih terjadi,” sebutnya.
Pantauan di lapangan, titik gunangan air jika hujan terjadi di jalan Provinsi Bengkulu di Kelurahan Dusun Kepahiang, Kelurahan Pasar Ujung, serta beberapa titik di kawasan kecamatan Ujan Mas dan Merigi. Genangan air cukup tinggi baik di badan jalan maupun yang menggenangi rumah-rumah warga.
Ironisnya, Pemkab Kepahiang tidak bisa mengalokasi anggaran untuk perbaikan drainase di jalan poros utama. Sebab, kewenangan pembangunan berada ditangan Dinas PUPR Provinsi Bengkulu. (320)