Padahal, untuk meningkatkan kinerja masing-masing SKPD seharusnya bupati memilih pejabat yang sesuai dengan bidangnya. Namun kenyataannya saat mutasi itu pejabat yang ditempatkan tidak tepat.
Dicontohkannya seperti mantan kepala dinas kesehatan yakni Drs Yulian Fauzi MAP yang dimutasikan menjadi kepala dinas Hubkominfobudpar. Padahal Yulian Fauzi memiliki latar belakang ilmu kesehatan dan sudah lama bekerja di dinas kesehatan. Akan tetapi posisinya di dinas kesehatan dijabat oleh Novianto SSos MM yang berlatar belakang ilmu ekonomi.\"Dari mutasi dua pejabat itu saja sudah menunjukan kalau mutasi itu tidak berdasarkan latar belakang ilmu dan kemampuan,\" terangnya.
Hal senada disampaikan anggota Komisi B lainnya Junaidi SP, mengaku ikut prihatin terkait mutasi yang digelar tersebut. Terlebih lagi untuk dinas kesehatan, semestinya harus dijabat oleh orang yang memiliki kemampuan di bidang itu.
Hal itu dimaksudkan agar instansi yang berhubungan langsung dengan masyarakat banyak ini mampu memjalankan fungsinya dengan baik.\"Dinas kesehatan ini kan berkaitan dengan nyawa orang lain. Kalau pejabatnya bukan dari pendidikan kesehatan dikhawatirkan nantinya bukannya peningkatan kesehatan yang akan didapat, tapi malahan pelayanan kesehatan akan kurang maksimal,\" terangnya.
Lesman Merasa Dikucilkan Sementara itu Kabag Kesra BS Lesman Hawardi SPdi mengaku kecewa dengan keputusan Bupati BS H Reskan Efendi Awaludin SE dalam menggelar mutasi baru-baru ini. Pasalnya dirinya tidak ikut dipromosikan untuk menjadi pejabat eselon II. Padahal saat ini golongannya sudah IV B. Selain itu dalam waktu 1,2 tahun lagi dirinya akan segera pensiun.
Meskipun sebelumnya sempat menjadi lawan dalam Pilkada tahun 2010 lalu. Dirinya dan pasangannya yang kalah bertarung, memutuskan bergabung dengan pasanag Redho (Reskan-Rohidin).Padahal sambung Lesman dengan bergabung pada pasangan Redho, dirinya berharap agar diangkat menjadi pejabat eselon II jika pasangan Redho memenangkan Pilkada. Namun hingga saat ini jabatan eselon II belum juga diamanahkan kepadanya.\"
Saya mengaku kecewa kepada bupati,sebab setiap kali mutasi saya tidak kunjung dipromosikan menjadi pejabat eselon II,\" Keluhnya. Untuk itu setelah pelaksanaan mutasi kemarin, dirinya memutuskan mengundurkan diri dari jabatan sekretaris KONI BS dan juga Sekretaris Soksi BS. Sebab dengan menjabat sebagai sekretaris KONI dan Soksi itu dia selalu berusaha mendukung semua program bupati dengan harapan diangkat sebagai pejabat eselon II.\"Mulai saat ini (kemarin) saya mengundurkan dari jabatan sekretaris KONI dan Sekretaris Soksi. Saya siap dengan segala resiko meskipun harus tidak memiliki jabatan apapun,\" tandasnya.(369)