Kedua, diperuntukkan lembaga organisasi yakni LSM Cahaya mendapatkan Rp 5 juta, panitia keberangkatan Rafflesia Chamber Singer Rp 20 juta, IKDK Bengkulu Rp 75 juta, sekretariat TPTGR mendapatkan dana hibah sebesar Rp 50 juta, Kominda mendapatkan Rp 50 juta, Pengcab PSSI Kota Bengkulu Rp 100 juta, Klinik Bisnis KKMB Bengkulu mendapatkan sebesar Rp 27,9 juta, dan DOUB-PNPM mendapatkan sebesar Rp 1 miliar. Selain itu, juga diperuntukan bagi rumah ibadah, yakni Masjid Sakalima Ponpes Pancasila mendapatkan kucuran dana sebesar Rp 852 juta dan Masjid Al Fallah Belakang Pondok mendapatkan Rp 45 juta.
Pengusulan dana hibah tersebut telah disampaikan ke DPRD kota melalui KUA PPAS yang saat ini tengah dibahas oleh Badan Anggaran (Banggar) DPRD kota dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kota Bengkulu.
Dikonfirmasi, anggota Banggar DPRD kota, Effendy Salim SSos mengatakan bahwa dana hibah itu baru usulan dari Pemda kota dan belum diketahui apakah dinaikkan atau malah dipangkas. \"Dana hibah itu baru usulan, tapi setelah pembahasan baru diketahui apakah jumlahnya naik atau dikurangi,\" ujarnya.
Ketua DPC Partai Hanura Kota Bengkulu ini menjelaskan bahwa pihaknya akan menelusuri kegunaan dana hibah tersebut, bila dirasakan kurang perlu dan hanya pemborosan, pihaknya pun tak segan-segan untuk mengalihkannya kepada anggaran lainnya yang lebih bermanfaat untuk pembangunan kota Bengkulu.
\"Sekarang belum tahu apakah dana itu terlalu besar untuk dibagi-bagikan kepada instansi vertikal, LSM, pihak lainnya. Jika nantinya tidak sesuai, maka akan kita coret terlebih Walikota yang baru sekarang mengusung jargon APBD untuk rakyat,\" cetusnya. Untuk diketahui, RAPBD kota 2013 tengah dibahas di DPRD kota. Pembahasan ini dilakukan secara ekstra hingga dini hari. Hal ini untuk mengejar ketuk palu paling lambat 20 Februari ini. \"Ya kita membahasnya siang dan malam karena target kita tanggal 20 bulan ini sudah ketuk palu,\" pungkasnya. (400)